Suyamto mengatakan Bulog mampu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan pangan sekaligus meminta seluruh jajaran Bulog mewaspadai lonjakan tersebut baik selama Nataru maupun kondisi tak terduga lainnya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Tidak ada masalah, kami jamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat melalui kegiatan Operasi Pasar walau sedikit ada tambahan permintaan saat Nataru. Memang pada Desember ini realisasi penyaluran beras Operasi Pasar sedikit mengalami peningkatan,” kata Suyamto dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 Desember 2022.
Baca juga: Mendag Pastikan Impor Beras Tak akan Dilakukan saat Panen Raya |
Selama Desember, Bulog mencatat sudah menyalurkan beras Operasi Pasar sebanyak 220 ribu ton (per tanggal 30 Desember), angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Adapun total dari Januari sampai dengan hari ini Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 1,26 juta ton beras Operasi Pasar untuk meredam gejolak harga beras di pasar.
“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi sekarang dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP yang saat ini Bulog kuasai," ucapnya.
Kebijakan Pemerintah untuk mengimpor beras sebesar 500 ribu ton melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan dipastikan memberikan dampak untuk menahan laju kenaikan harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, maka berapapun permintaan operasi pasar bisa dipenuhi sehingga harga beras di pasaran akan terkendali
Sebanyak 200 ribu ton dari kuota 500 ribu ton jumlah beras impor sudah keluar dari negara asal dan saat ini sedang proses pembongkaran di beberapa pelabuhan di Indonesia. Memang ada kendala karena ombak dan curah hujan tinggi sehingga sebagian kecil kapal beras impor ini ada yang belum berlabuh.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News