Diketahui, tepat setahun lalu pada 23 September 2021, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri acara Pelepasan Ekspor Perdana Mesin Cuci PT PMI ke pasar Jepang, yang merupakan hasil relokasi produksi dari Panasonic Tiongkok.
Aktivitas PT PMI untuk relokasi produksi dari luar negeri hingga mensuplai pasar domestik maupun global dari Indonesia, sesuai dengan arahan Menperin terkait program substitusi impor dan kegiatan peningkatan ekspor produk dalam negeri.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh jajaran Panasonic Manufacturing Indonesia atas dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk mendorong kegiatan ekspor industri elektronika," kata Menperin Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin, 26 September 2022.
Menurutnya, upaya tersebut salah satu bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dengan pelaku industri berjalan baik. "Diterimanya produk kulkas Panasonic ini membuktikan produk elektronika karya anak bangsa Indonesia telah diakui kualitasnya oleh pasar Internasional," imbuhnya.
Produk kulkas merupakan salah satu produk yang memiliki nilai ekspor tinggi di Indonesia. Pada tahun 2021, nilai ekspor kulkas sebesar USD374,4 juta. Tingginya nilai ekspor kulkas asal Indonesia tersebut, salah satunya dari kontribusi PT PMI yang telah mengekspor kulkas sebanyak 40 persen dari produksi lokal ke pasar Asia dan Timur Tengah.
Baca juga: Menperin: RI-Afsel Jajaki Kerja Sama Perdagangan untuk Perkuat Manufaktur |
Kamboja merupakan negara ke-8 bagi PT PMI dalam hal destinasi ekspor kulkas, selain Jepang, Hong Kong, Malaysia, Myanmar, UAE, Kuwait, dan Oman. Selain kulkas, PT PMI juga telah mengekspor produk elektronika lain, seperti produk audio, pompa air, dan mesin cuci.
"Peningkatan ekspor yang dilakukan oleh PT PMI memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian Indonesia, seperti penyerapan tenaga kerja maupun potensi perluasan investasi, di mana komposisi ekspor PT PMI adalah sebesar 21 persen dari total produksi di Indonesia," jelas Vice President Director PT PMI Daniel Suhardiman.
Pada acara pelepasan ekspor kulkas tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan pihaknya memberikan perhatian penuh pada peningkatan utilisasi produsen dalam negeri serta menjaga iklim usaha industri dengan menyusun berbagai kebijakan dan instrumen. Kebijakan dan instrumen tersebut di antaranya berupa Neraca Komoditas, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan standarisasi.
"Berbagai kebijakan untuk meningkatkan utilitas dan menjaga iklim usaha industri sudah dikeluarkan. Salah satu program yang sedang berjalan di Kemenperin saat ini adalah Neraca Komoditas," ujarnya.
Sebagian besar produk-produk elektronika dengan impor tinggi, dan industri nasional yang sudah kuat telah diusulkan untuk masuk ke dalam neraca komoditas. "Harapannya dengan dijalankannya program ini dapat meningkatkan utilitas industri dalam negeri, mengurangi produk impor, serta mendukung program hilirisasi industri nasional," tegas Taufiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News