“Sistem baik dari penyelenggara harus kita pastikan dan management crowd harus kita benchmarking," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Selasa, 1 November 2022.
Pernyataan Sandiaga merespons kelebihan kapasitas di konser Berdendang Bergoyang. Sandiaga tak ingin melubernya penonton menimbulkan korban jiwa. Dia menyinggung insiden di Itaewon, Korea Selatan.
“Di waktu yang sama terjadi insiden over capacity di konser Berdendang Bergoyang, kapasitas maksimal mencapai 10.000 penonton, tetapi di lapangan dihitung lebih dari 21.000 penonton,” ujar Sandiaga.
Secara khusus, ia meminta para EO untuk mencontoh sejumlah kegiatan yang dihadiri puluhan ribu orang. Seperti penyelenggaraan Festival Jajanan Bango (FJB) atau konser musik Synchronize Fest 2022 yang dinilai berjalan dengan baik.
Baca: Berdendang Bergoyang Dibubarkan, Ini Kata Sahroni |
"Contoh yang dilakukan FJB dan Synchronize 2022 yang berlangsung dengan baik walaupun dikunjungi oleh puluhan ribu peserta dalam event mereka,” kata dia.
Menurut Sandiaga, ada keinginan luar biasa dari masyarakat mengikuti kegiatan yang bisa mengundang kerumunan, apalagi kasus covid-19 perlahan mulai melandai. Sehingga, ia mengimbau para promotor untuk tidak menjual tiket lebih banyak dari kapasitas yang tersedia.
“Kepuasan pengunjung jadi barometer. Promotor harus kami bina dan kita warning jangan sampai aji mumpung, begitu permintaan banyak, orang kegetok dan kapok. Ini momentum kebangkitan yang harus kami jaga,” paparnya.
Sandiaga telah menugaskan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, melakukan evaluasi serta memberi sosialisasi kepada EO. Sehingga, dapat mematuhi regulasi yang telah ditetapkan, seperti sistem peringatan dini, ketersediaan jalur evakuasi dan daya dukung suatu tempat saat menggelar acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
