Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya bangga karena seluruh PMI yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan ini sudah dipersiapkan dengan baik oleh BP2MI.
"Saya senang karena seluruh PMI di sini memiliki kompetensi, keterampilan, dan pendidikan. Saya melihat sendiri tadi para PMI yang bersemangat dan optimis. Kalian telah mengikuti pembekalan, tujuannya jelas untuk bekerja ke Korea Selatan," kata Presiden Jokowi.
Presiden menyampaikan, sesuai laporan dari Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, masih ada sekitar 4,5 juta PMI yang tidak tercatat dalam sistem milik negara karena berangkat bekerja secara tidak resmi.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
"Saya telah sampaikan kepada Pak Benny bahwa semua PMI harus tercatat dalam sistem, dalam perlindungan negara. Ini memang tugas yang besar dan tidak mudah. Saya sudah perintahkan kepada Pak Kapolri untuk menangani ini juga," kata Presiden Jokowi.
Seiring dengan melandainya pandemi covid-19, lanjut Jokowi, saat ini PMI mulai bisa berangkat bekerja ke Korea Selatan.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
"Hari ini 597 orang yang berangkat. Kalian para PMI sudah menyumbangkan devisa negara sebesar Rp159 triliun per tahun, itu bukan jumlah yang kecil. Meski saat pandemi sempat turun menjadi Rp130 triliun, itu pun tetap jumlah yang sangat besar. Saya senang karena saat ini juga peluang-peluang penempatan seperti melalui skema private to private sudah terbuka, misalnya kebutuhan 1.800 PMI untuk jabatan welder. Seluruh peluang kerja tersebut jelas perlu proses persiapan yang tidak mudah," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengungkapkan juga rasa bangga karena para PMI berangkat ke Korea Selatan yang memiliki perlindungan yang baik dengan gaji yang besar.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
"Menteri saja gajinya Rp19 juta, sedangkan saudara-saudara gajinya Rp22 juta. Pesan saya, hati-hati dalam penggunaannya, jangan lupa ditabung, jangan konsumtif sehingga ketika kembali ke Tanah Air ada tabungan," ucap Presiden Jokowi.
Dalam kegiatan ini, Kepala BP2MI juga melaporkan bahwa dalam dua tahun kepemimpinannya, terdapat 79.827 PMI deportasi dari seluruh negara yang difasilitasi kepulangannya, juga sebanyak 3.053 PMI sakit, dan 1.454 jenazah yang ditangani. Kebanyakan karena berangkat secara tidak resmi.
"Sebanyak 597 PMI yang akan berangkat dalam tiga hari ini. Mereka adalah wakil negara, anak-anak bangsa yang dipersiapkan sungguh-sungguh oleh negara, memiliki sertifikasi keterampilan dan kemampuan bahasa. Merekalah wajah bangsa Indonesia," kata Benny.
.jpeg)
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Saat ini, BP2MI sedang memproses skema untuk program rumah murah bagi PMI, bekerja sama dengan Kementerian PUPR. Selain itu BP2MI juga sedang menjajaki kerja sama dengan Ditjen Bea Cukai terkait rencana pembebasan bea masuk barang milik PMI dari luar negeri. Itu semua demi penghormatan kepada PMI, pahlawan devisa negara. Benny optimistis target keberangkatan PMI per tahun sebesar 150 ribu bisa tercapai, bahkan lebih.
Hadir dalam kegiatan ini Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah; Pimpinan Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena; Pimpinan Komisi III DPR RI, Sylviana Murni; Duta Besar Korea untuk RI, Park Taesung; Duta Besar RI untuk Korea, Gandi Sulistiyanto; dan Staf khusus Menteri Investasi/BKPM, Tina Talisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id