Gedung Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Gedung Pertamina. Foto: Dok. Pertamina

Pertamina Dipersilakan Ikut Tender Pengembangan Blok Masela

Suci Sedya Utami • 24 Agustus 2020 19:19
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mempersilakan PT Pertamina (Persero) untuk masuk dalam pengembangan proyek Abadi, Blok Masela.
 
Kesempatan bagi perusahaan pelat merah tersebut terbuka untuk mendampingi Inpex Corporation di blok tersebut lantaran Shell Upstream Overseas Ltd berencana untuk angkat kaki dari proyek tersebut. Saat ini porsi kepemilikan dalam proyek tersebut dipegang oleh Inpex sebesar 65 persen dan Shell 35 persen.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Shell pun telah menyampaikan daftar pembeli potensial kepemilikan saham mereka di blok tersebut. Shell akan segera melakukan proses tender dan rencananya para calon-calon tersebut akan diundang untuk bisa mengakses data (open data).

"Kalau Pertamina berminat tentu dipersilakan open data dan ikut tender. Tentu kami enggak bisa memaksa kalau Pertamina enggak punya keberminatan," kata Dwi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Agustus 2020.
 
Lagi pula, ia ingin agar Pertamina masuk melalui jalur tender, bukan jalur khusus sebagai perusahaan milik negara. Dwi mengatakan ketika dirinya masih menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina memang ada keinginan untuk masuk dalam proyek Abadi, Blok Masela. Namun, minatnya tersebut tidak disambut oleh Inpex sebagai operator utama.
 
"(Waktu saya di Pertamina) sebagai national oil company dengan cadangan besar, jujur kami berminat masuk tapi enggak dapat tanggapan dari Inpex karena masih ribut onshore-offshore. Tapi saya enggak tahu sekarang seperti apa. Tapi kalau Pertamina diharapkan masuk, Pertamina harus didorong, bukan penugasan-penugasan, tapi Pertamina ikut tender sebagai investor," jelas Dwi.
 
Sebelumnya, VP Corporate Services Inpex Masela Henry Banjarnahor mengatakan Shell telah menyampaikan rencana pelepasan hak partisipasi di Blok Masela dengan alasan setelah melihat global portfolionya di seluruh dunia.
 
"Dan mereka menganggap bahwa investasi di negara lain lebih menguntungkan mereka, jadi mereka mengutamakan itu," kata Henry.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan