Ilustrasi. (Foto: Dok. Kementan)
Ilustrasi. (Foto: Dok. Kementan)

Panen Padi di Kendal Diprediksi Hingga Mei

Gervin Nathaniel Purba • 25 April 2020 15:13
Kendal: Provinsi Jawa Tengah diprediksi akan menjadi penyumbang padi terbanyak pada panen raya 2020 ini. Prediksi tersebut mulai terlihat di beberapa daerah yang sudah panen, salah satunya Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
 
Sesuai perhitungan petani, panen raya hingga Mei 2020 seluas 9.341 hektar (ha). Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jawa Tengah Cipto Wahyono mengatakan, jika panen raya sudah berlangsung dari Februari, dan masih terus berlangsung hingga Mei 2020.
 
Posisi ini menurutnya sekaligus menjadi puncak panen yang akan menambah jumlah stok pangan di tengah merebaknya wabah virus korona (covid-19).

"Panen raya padi ini dilaksanakan di 20 kecamatan seluas 9.341 ha, provitasnya 5,63 ton per ha, sehingga diperoleh produksi 52.627 ton gabah kering panen (GKP)," kata Cipto saat berada di lahan persawahan, di Kendal, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 25 April 2020.
 
Cipto menjelaskan, panen raya yang berlangsung di PB Sido Makmur Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal saat ini merupakan panen hasil bantuan benih varietas mekongga, dari Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH). Bantuan ini turut mendongkrak peningkatan produksi dan kesejahteraan petani Kabupaten Kendal.
 
"Produksi pertanian tidak boleh berhenti dan terus berjalan, karena pertanian apalagi saat keadaan pandemi ini menjadi ujung tombak pangan. Bersama petani Kendal, kami akan terus tingkatkan produksi," kata Cipto.
 
Di tempat berbeda, Kepala BBPPMBTPH Warjito menjelaskan, secara nasional, Kementan memperkirakan panen raya padi akan berlangsung April dengan luas panen sekitar 1,73 juta ha. Karena itu, pemerintah sudah mengantisipasi harga gabah di tingkat petani jika jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
 
"Harga gabah saat panen raya selalu turun. Karena itu, pemerintah melakukan intervensi dan upaya untuk stabilisasi harga saat panen padi ini. Pada Maret, lalu harga gabah sudah mencapai Rp4.200 per kg," ujar Warjito.
 
Warjito menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk gabah atau beras. Permendag tersebut dikeluarkan pada 16 Maret dan berlaku mulai 19 Maret 2020.
 
"Berdasarkan aturan tersebut, HPP untuk GKP di tingkat petani naik menjadi Rp4.200 per kg, dan di penggilingan menjadi Rp4.250 per kg," ujarnya.
 
Sementara, HPP gabah kering giling (GKG) juga naik menjadi Rp5.250 per kg di tingkat penggilingan, dan Rp5.300 per kg di gudang Perum Bulog. Harga beras di gudang Bulog juga naik menjadi Rp8.300 per kg.
 
"Salah satu solusi yang diambil Kementan yakni sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah melalui Kostraling (Komando Startegi Penggilingan Padi) melalui pendekatakan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pak Dirjen Tanaman Pangan Suwandi pun di tengah wabah virus corona ini menekankan fokus pada pengamanan produksi dan harga. Kalau semua sudah turun tangan, seluruh pangan dapat dijamin, harga beras bisa kita kendalikan, dan perut rakyat terisi," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan