General Manager (GM) Pemasaran PSO Pupuk Kaltim M. Yusri mengatakan program demplot sebagai dukungan terhadap Ketahanan Pangan Nasional dan mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan hasil produksi.
“Harga hasil panen petani sudah ditentukan di awal melalui pihak swasta, dengan harga yang lebih menguntungkan para petani,” kata Yusri, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 12 Juli 2020.
Karena itu, Yusri mengimbau petani untuk mengubah pola pikir dengan tak lagi menganggap pertanian hanyalah aktivitas bercocok tanam, namun lebih mengedepankan sisi bisnis yang menguntungkan.
“Petani akan diberi bimbingan dan pendampingan tentang pola pengelolaan serta pemupukan. Saat petani mengalami kendala modal, kita menggandeng perbankan untuk bisa memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat),” cetus Yusri.
Ketua KTNA Banyuwangi Michael Edy Hariyanto menatakan ada peningkatan produktivitas panen padi dari sebelumnya enam ton per hektare menjadi 8,8 ton per hektare. Penggunaan pupuk berimbang menjadi langkah penting untuk meningkatkan hasil panen. Michael mengatakan Pupuk Kaltim telah menyarankan distributor dan kios pupuk di Banyuwangi untuk menyediakan pupuk organik selain pupuk kimia.
Program Pertanian Terpadu tahap awal ini dilakukan pada lahan seluas empat hektare. Pada tahap pemupukan dasar, lahan demplot diberi produk Ecofert yang merupakan produk hayati dari Pupuk Kaltim.
Adapun tahap pemupukan lanjutan, tanaman di dalam demplot diberi pupuk Urea dan NPK Pelangi 16-16-16. Hasilnya, peningkatan produksi yang cukup signifikan karena naik dari 6 ton per hektare menjadi 8,8 ton per hektare.
"Rencananya, program lanjutan akan diteruskan pada sawah yang ada di sekeliling demplot. Tujuannya agar petani dapat menikmati hasil panen yang lebih menguntungkan," terang Yusri.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi program Kemitraan Pertanian Berkelanjutan kerja sama Pupuk Kaltim bersama KTNA serta kemitraan dengan perbankan dalam permodalan petani. “Kami minta Kepala Dinas Pertanian untuk ikut mendorong suksesnya program ini, termasuk dengan melibatkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk turut menjadi peserta program,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News