"Jadi seluruh industri nasional secara volume itu turun kurang lebih dua persen sampai Juli kemarin. Tapi kalau pasar terigu Bogasari, stabil," kata Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma di PT Bogasari Flour Mills, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 14 September 2020.
Erwin mengatakan permintaan tepung yang stabil dipengaruhi banyaknya permintaan yang mengacu pada konsumsi perumahan. Mengingat, selama pandemi ini banyak orang yang bekerja dari rumah dan memiliki hobi baru seperti memasak kue dan sebagainya.
"Jadi banyak yang mulai memasak di rumah dan kita juga mulai menyuplai kemasan-kemasan yang sesuai untuk ibu-ibu di rumah tangga," ujarnya.
Di sisi lain, Bogasari juga telah mengatur jam operasional untuk memproduksi tepung terigu, selama pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
"Jam operasional kita mengikuti dari pemerintah. Jadi jam istirahat kita ikuti, ada shift juga, jam kerja kita mengikuti aturan daripada pemerintah," kata Erwin.
Dia menuturkan pihaknya juga telah merumahkan beberapa karyawannya, terutama yang sudah terpapar covid-19 atau pun hanya memiliki gejala serupa. Jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 30 hingga 50 orang.
Hal ini juga berdampak pada biaya operasional perusahaan, karena menanggung para karyawan dengan memberikan vitamin dan obat-obatan khusus bagi yang dirumahkan.
"Cost adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi dampaknya lebih parah, orang akan terpapar semakin banyak dan akhirnya bahkan mungkin tidak bisa lagi berproduksi. Mereka yang sudah sembuh, sudah membaik, mereka bisa kembali bekerja," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id