Direktur Utama PGN Suko Hartono menyebutkan selama pandemi, banyak industri yang menurunkan pemakaian gasnya untuk mengurangi beban operasional. Hal itu berdampak pula pada penjualan gas PGN.
"Tapi di volume niaganya yang begitu sangat terpukul, karena memang penjualan ini menjadi turun minus 17 persen karena memang banyak industri-industri yang saat ini menurunkan pemakaiannya," kata Suko dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR-RI di Komplek Parlemen Senayan, Senin, 6 Juli 2020.
Di sisi lain, Suko juga menuturkan penurunan kinerja juga terjadi pada volume pengangkutan gas. Perusahaan mencatat penurunan pengangkutan mencapai 1,6 persen. Meski demikian, penurunan tersebut dinilai belum berdampak besar.
"Di volume pengangkutan bisnis kami mengalami penurunan kurang lebih 1,6 persen memang masih belum terlalu berdampak," imbuhnya.
Suko berharap sektor industri akan kembali bergeliat dengan penurunan harga gas industri yang telah ditetapkan pemerintah.
"Harapan kami dengan adanya Kepmen 89 ini dengan harga yang USD6 bisa meningkatkan produksi mereka sehingga bisa menggunakan gas, dengan harapan pertumbuhan ekonomi menjadi tumbuh. Dan akhirnya mereka kembali menggunakan gas seperti semula," tukasnya.
Sebelumnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan berkode emiten PGAS juga telah menyampaikan dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja perusahaan.
Manajemen mengakui pandemi ini telah mengganggu kelangsungan usaha perseroan. Manajemen menaksir terjadi penurunan terhadap total pendapatan dan laba bersih untuk periode yang berakhir 31 maret masing -masing sebesar 25 persen.
Manajemen juga menjelaskan saat ini pihaknya mengupayakan keberlangsungan bisnis dengan melakukan pelayanan terbaik melalui implementasi Business Continuity Management yang meliputi evaluasi atas proses bisnis yang terdampak, penerapan Business Continuity Plan, dan Business Continuity Risk.
"Sehingga keandalan dan kelangsungan kegiatan penyaluran gas bumi dan kelangsungan kegiatan penyaluran gas bumi handal serta pengembangan ke depan dapat terus dijalankan," tulis manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News