Bansos disalurkan kepada sekitar 700 KPM yang berasal dari Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jateng. Bansos yang diberikan berupa bantuan pangan non tunai (BPNT) program kartu sembako, bansos tunai (BST), dan bansos program keluarga harapan (PKH).
Total penerima bantuan pangan non tunai program sembako untuk Kecamatan Jebres sebanyak 9.380 KPM, dengan nilai Rp 1,87 miliar, tersebar di 11 kelurahan. Sementara, total penerima BST untuk Kecamatan Jebres sebanyak 15.554 KPM, dengan nilai Rp 4,66 miliar, tersebar di 11 kelurahan.
Kemudian, total penerima bansos PKH untuk Kecamatan Jebres sebanyak 4.438 KPM dengan nilai Rp 2,95 miliar, tersebar di 11 kelurahan juga. Adapun penyaluran bantuan pangan non tunai program sembako dan bansos PKH disalurkan melalui Bank BNI. Sementara, BST disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Risma berjanji, dirinya berjuang sepenuh hati untuk membantu KPM terdampak covid-19.
"Saya sebagai Mensos senantiasa berjuang dan selalu berusaha agar para penerima bantuan pada masa wabah ini tidak bertambah susah karena terkena dampak covid-19," ujar Risma, pada kegiatan penyaluran bansos.
Risma berharap semua bansos yang telah disalurkan dapat memenuhi kebutuhan pokok secara layak sebagai upaya pemulihan ekonomi yang akan mendukung secara nasional.
Tidak lupa, Risma menyampaikan kepada para lurah dan kepala desa, bahwa saat ini perbaikan data dan usulan bisa dilakukan setiap minggu. Tidak lagi menunggu sampai enam bulan.
"Hal ini dilakukan agar KPM yang berhak dan layak menerima bantuan tidak menunggu terlalu lama. Inilah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah pada masyarakat yang tidak mampu dan wujud hadirnya pemerintah," katanya.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan langsung oleh masyarakat. Pihaknya berharap, masyarakat yang terkena dampak pandemi bisa mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
"Kami sangat berharap apabila warga masyarakat Solo yang terdampak dan sekarang baru kita usulkan kami mohon nanti untuk mendapatkan perhatian dan mendapat BST. Karena setiap hari masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 ini terus meningkat," kata Rudy.
Sementara itu, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus, menyatakan siap untuk menyalurkan program BST pada 2021, dengan tetap mematuhi protol kesehatan.
Pos Indonesia juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait pemutakhiran data penerima BST ini.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Untuk penyaluran BST di wilayah Jawa Tengah sebanyak 1.197.227 KPM sudah menerima bantuan atau sebesar 92,3 persen. Di wilayah kelurahan Jebres sebanyak 1.252 KPM sudah menerima BST.
Charles Sitorus berharap tahun ini penyaluran BST bisa mencapai 100 persen, mengingat tahun 2020 PT Pos Indonesia sudah berhasil mencapai 97 persen dalam penyaluran BST di seluruh Indonesia.
Bantuan ini dibutuhkan masyarakat terdampak pandemi covid-19 dan sebagai stimulan dalam rangka pemulihan roda perekonomian warga dan negara secara umum.
PT Pos Indonesia berterima kasih kepercayaan pemerintah untuk menyalurkan program BST tahun 2021. Pada tahun ini ada tambahan menjadi 10 juta KPM dari 8,7 juta KPM tahun 2020 yang akan menerima BST di seluruh Indonesia," ucap Charles Sitorus.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama menegaskan penyaluran bansos hari ini dilakukan sesuai protokol kesehatan.
"Penyaluran BST telah dilakukan sejak pagi hari dengan mematuhi aturan protokol kesehatan, guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19, sehingga pandemi covid-19 ini segera berakhir," kata Asep.
Sementara itu, Eni, salah satu penerima bantuan KPM BPNT dan PKH asal Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, menyatakan rasa syukur atas bantuan dari Kemensos.
"Saya bersyukur mendapatkan bantuan sembako saat pandemi ini. Sangat membantu mengurangi beban keluarga. Saya juga mendapatkan bantuan PKH berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak saya. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah membantu keluarga saya. Saat ini, penghasilan saya dan suami belum bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga pandemi cepat berlalu, sehingga saya bisa berjualan seperti biasa," ucap Eni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News