Ilustrasi pengadaan barang dan jasa - - Foto: Shutterstock
Ilustrasi pengadaan barang dan jasa - - Foto: Shutterstock

2021, Investasi Pengadaan Barang dan Jasa Industri Hulu Migas Ditargetkan Rp88,33 Triliun

Suci Sedya Utami • 23 Desember 2020 19:27
Jakarta: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target pengadaan barang dan jasa sebesar Rp88,33 triliun pada 2021.
 
Proses pengadaan dapat dilaksanakan lebih cepat lantaran SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah menyelesaikan daftar pengadaan barang dan jasa tersebut.
 
Pada tahun depan terdapat 1.483 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar USD6,05 miliar atau sekitar Rp88,33 triliun (asumsi kurs APBN 2021 Rp14.600 per USD).

Dari jumlah tersebut sebanyak 86,98 persen akan diselesaikan di Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan di Januari 2021 sebesar 22,91 persen dari keseluruhan paket pengadaan.
 
Sekretaris SKK Migas sekaligus sebagai Plt Deputi Pengendalian Pengadaan Murdo Gantoro mengatakan dalam kondisi tantangan pandemi covid-19 yang telah menyebabkan perlambatan ekonomi, diperlukan berbagai pembenahan dan terobosan baru dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa hulu migas.
 
Murdo mengatakan daftar pengadaan ini juga untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan KKKS karena terkendala di tengah situasi yang masih ada pembatasan kerja dalam rangka protokol kesehatan covid-19.
 
"Keberhasilan pengadaan barang dan jasa di awal tahun akan memberikan jaminan operasional hulu migas maupun proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik," ujar Murdo dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Desember 2020.
 
Di sisi lain, Pemerintah telah menetapkan target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 57 persen. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi SKK Migas dan KKKS untuk melakukan pembinaan kepada vendor lokal agar mampu memenuhi standar hulu migas yang memang sangat ketat dan tinggi. Dengan nilai pengadaan sebesar USD6,05 miliar maka akan ada sekitar USD3,449 miliar alokasi untuk TKDN.
 
"Ini adalah salah satu kontribusi hulu migas dalam mendukung pembangunan nasional dan peningkatan kapabilitas industri dalam negeri," kata Murdo.
 
Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi berusaha semaksimal mungkin untuk mencari cara terbaik dalam menjembatani antara kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN. Salah satu upaya nyata SKK Migas dalam meningkatkan kompetensi industri dalam negeri adalah secara rutin melaksanakan kegiatan vendor day. Melalui kegiatan itu dapat terjadi interaksi dan diskusi antara SKK Migas, KKKS, penyedia jasa maupun calon penyedia jasa.
 
"SKK Migas dan Kontraktor KKKS juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan vendor di daerah, agar kesempatan menjadi mitra di industri hulu migas dapat dirasakan oleh pengusaha daerah dan menggerakkan industri di daerah penghasil migas," pungkas Erwin. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan