Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

3 Kebijakan Pemerintah Hadapi Omicron

Desi Angriani • 15 Desember 2021 15:58
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut berbagai strategi dan kebijakan telah disiapkan pemerintah dalam menghadapi penyebaran varian Omicron. Saat ini varian baru covid-19 tersebut sudah menyebar ke lebih dari 77 negara.
 
"Kita semua tetap harus hati-hati, kalau pemerintah ubah taktik atau kebijakan itu berdasarkan data terkini bukan karena pemerintah tidak konsisten," kata Luhut dalam webinar yang dipantau melalui YouTube, Rabu, 15 Desember 2021.

Berikut strategi pemerintah hadapi Omicron:


1. Kebijakan berlapis saat Nataru.
 
Strategi berlapis ini fokus pada pembatasan perjalanan internasional baik bagi WNA maupun WNI. Larangan masuk bagi warga yang berasal atau memiliki riwayat perjalanan dari negara atau wilayah dengan kasus lokal Omicron.

Warga negara Indonesia (WNI) dari negara dengan kasus Omicron tetap diperbolehkan masuk dengan syarat karantina selama 14 hari.
 
2. Vaksinasi covid-19 anak 6-11 tahun.
 
Pemerintah menargetkan 26,5 juta anak dengan usia rentang 6-11 tahun mendapatkan suntikan vaksin covid-19. Vaksinasi dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
 
3. Program booster vaksin covid-19.
 
Pemerintah akan memulai vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster pada Januari 2022. Kelompok lansia, tenaga kesehatan hingga  masyarakat usia di atas 18 tahun dengan masalah imunitas menjadi sasaran utama.
 
"Jika tidak hati-hati kasus covid-19 bisa terus meningkat dan PPKM berlanjut. Kita tidak ingin ini terjadi seperti di Eropa," ungkap Luhut.
 
Mengutip data Global Health kasus varian Omicron mencapai 12.023 di 77 negara di antaranya:
 
United Kingdom 4.713 kasus.
Denmark 3.437 kasus.
Norwegia 1.176 kasus.
Afrika Selatan 900 kasus.
Amerika Serikat 192 kasus.
Kanada 178 kasus.
Prancis 133 kasus.
Korea Selatan 119 kasus.
India 40 kasus.
Hong Kong 15 kasus.
Jepang 13 kasus.
Singapura 13 kasus.
Thailand tiga kasus.
Malaysia satu kasus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan