Dua SPKLU anyar itu yakni SPKLU warna biru Delta 25kW DC dan 22kW AC, serta SPKLU warna hitam Phihong 30kW DC. Keduanya masuk kategori medium charging dengan perkiraan waktu pengisian empat jam, yang cocok dipasang di perkantoran dengan waktu parkir yang cukup lama.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, pengadaan SPKLU ini hasil kerja sama PLN dengan Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Fasilitas ini menjadi penting untuk menarik masyarakat menggunakan kendaraan listrik, sehingga tercipta ekosistem yang berujung pada pengurangan emisi karbon.
"Transisi energi saat ini sangat penting untuk menjaga lingkungan kita. Indonesia dalam G20 di Glasgow mencanangkan net zero emission (NZE) pada 2060," ucapnya di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Selasa, 4 Januari 2022.
Tak hanya menurunkan emisi, Bob menambahkan, ekosistem kendaraan listrik juga akan menghemat pengeluaran untuk biaya bahan bakar kendaraan. Ia mengasumsikan harga BBM pertamax berkisar Rp9.000 per liter hanya mampu menempuh jarak sekitar 10 kilometer.
Sedangkan jika mobil listrik dapat menempuh 10 km hanya dengan daya satu kWh atau setara satu liter BBM dengan biaya berkisar Rp1.100 per kWh.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menambahkan, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2020, PLN ditugaskan untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur.
PLN bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Saat ini PLN sudah membangun 219 unit SPKLU dan pada 2022, pemerintah target SPKLU 690.
"Ini diharapkan PLN bisa mengimplementasikan dan memperbanyak pembangunan SPKLU, baik sendiri maupun kolaborasi," ujar Ida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News