Ilustrasi grafik ekspor-impor turun imbas konflik Rusia-Ukraina - - Foto: dok Kemenkeu
Ilustrasi grafik ekspor-impor turun imbas konflik Rusia-Ukraina - - Foto: dok Kemenkeu

Pemerintah Diminta Mitigasi Dampak Konflik Rusia-Ukraina ke Perdagangan RI

Eko Nordiansyah • 02 Maret 2022 17:57

Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai konflik Rusia dan Ukraina akan berdampak tidak langsung terhadap kinerja perdagangan Indonesia. Karenanya, pemerintah disarankan tetap memitigasi dampak tersebut.

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan Indonesia perlu tetap fokus untuk mendorong ekspor kepada negara-negara tradisional. Apalagi Rusia dan Ukraina sama-sama bergantung pada Tiongkok yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia baik ekspor maupun impor.

"Pertama, fokus terhadap negara tujuan ekspor utama, pertahankan pangsa pasar dengan lebih banyak memproduksi barang konsumsi. Jadi kalau kita ekspor bahan baku untuk selanjutnya diproduksi jadi barang konsumsi maka itu sudah pasti akan terganggu karena permintaan dari Rusia dan Ukraina menurun," kata dia dalam video conference, Rabu, 2 Maret 2022.

Kedua, ia menyarankan, pemerintah melakukan diversifikasi ekspor yang bernilai tambah tinggi ke destinasi utama dan destinasi baru yang telah memiliki kerja sama perdagangan. Ketiga, konflik Rusia dan Ukraina ini tentu bisa dimanfaatkan untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia dan Ukraina yang selama ini terjadi.

"Kemudian juga menjalin kerja sama bilateral yang erat dengan negara-negara mitra utama Rusia dan Ukraina. Jadi kalau kita mau masuk ke negara yang lagi konflik kita enggak langsung ekspor ke sana, kita titip ke tetangga mereka. Jadi kita melakukan kerja sama bilateral dengan Belarusia mungkin atau negara Eropa Timur lain," ungkapnya.

Heri menambahkan, pemerintah juga perlu melakukan perhitungan kembali terkait dengan fasilitas perdagangan yang sudah ada dengan adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina ini. Ia menyebut, momentum ini harus bisa dimanfaatkan agar fasilitas perdagangan yang dibuat bisa menguntungkan bagi Indonesia.

"Pemerintah melakukan adjustment fasilitas perdagangan untuk memitigasi dampak negatif dari invasi Rusia, seperti misalnya fasilitas yang sekarang sedang diberikan pemerintah. Tentu saja perlu ada penyesuaian akibat adanya perubahan peta dagang dunia. Seperti apa nanti fasilitasnya harus dilihat secara lebih lanjut sehingga ini bisa dioptimalkan," pungkas dia.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan