Jaringan Jawa Timur dan Bali adalah sistem yang terinterkoneksi dengan sistem Jawa-Bali untuk melayani kebutuhan listrik di Jawa Timur, Madura, dan Bali. Berdasarkan data 2019, jumlah pelanggan di Jawa Timur dan Bali sebanyak 13,48 juta pelanggan dengan kapasitas daya tersambung sekitar 24,39 GVA dan konsumsi daya sekitar 42,94 TWh.
Pengembangan sistem distribusi ini diperlukan guna mengakomodasi pertumbuhan penjualan, penambahan pelanggan, serta perbaikan dan peningkatan efisiensi keandalan sistem distribusi. Hal ini dilakukan dengan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), trafo, dan sambungan pelanggan. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pencapaian target rasio elektrifikasi nasional 100 persen pada tahun 2021.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan Kementerian Keuangan memberikan dukungannya untuk percepatan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi Covid-19 khususnya melalui proyek Jaringan Distribusi PT PLN sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.
“Kementerian Keuangan bersama PT PII sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu, mendukung PT PLN mendapatkan pembiayaan yang terjangkau dari lembaga multilateral AIIB untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang nantinya dapat dinikmati masyarakat di kawasan Jawa Timur dan Bali,” kata Luky, Rabu 10 Februari 2021.
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan, pihaknya bersama kemenkeu berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur listrik, khususnya di Indonesia bagian Timur. Penjaminan Pemerintah, kata Wahid, memberikan keyakinan kepada AIIB untuk memberikan pembiayaan dengan skema biaya yang terjangkau.
“Ini merupakan proyek ke-4 PT PLN yang mendapat jaminan dari Kemenkeu dan PT PII,” katanya.
Sebelumnya proyek yang telah dijamin adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air di wilayah Indonesia Timur dengan dukungan pembiayaan dari KfW, yaitu Hydropower Programme pada 5 September 2019 dan dua proyek pengembangan jaringan distribusi kelistrikan, yaitu wilayah Kalimantan dan Maluku-Papua dengan pendanaan dari ADB serta Wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara dengan pendanaan dari KfW.
Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini berharap masyarakat Indonesia terutama di wilayah Jawa Timur dan Bali dapat merasakan manfaat dari proyek ini.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang dihasilkan dari awal hingga ditandatanganinya proyek ini kepada jajaran PT PLN, Kementerian Keuangan, PT PII serta AIIB. Semoga kolaborasi yang telah kita bangun bersama ini dapat terus belanjut untuk kedepannya,” kata Zulkifli.
PT PLN mendapat pendaaan berupa pinjaman langsung dari AIIB senilai USD310 juta. Pendanaan ini untuk pengembangan akses jaringan distribusi di regional Jawa Timur dan Bali dan peningkatan keandalan sistem distribusi eksisting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News