Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo. FOTO: MI/SUSANTO
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo. FOTO: MI/SUSANTO

Opsi Penyelamatan Jadi Jalan Penyelesaian Kasus Jiwasraya

Annisa ayu artanti • 02 Oktober 2020 07:45
Jakarta: Panja Komisi VI DPR-RI memutuskan mengambil opsi penyelamatan terhadap penyelesaian kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Opsi yang diambil ini diharapkan bisa maksimal menyelesaikan persoalan yang mendera Asuransi Jiwasraya dan para nasabah mendapatkan haknya.
 
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menjelaskan pemerintah dan panja sepakat tidak melakukan likuidasi terhadap perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Meski mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban secara penuh kepada pemegang polis.
 
"Jadi arahnya kita tetap menginginkan bagaimana mengatasi persoalan-persoalan yang menyangkut masalah pemerintah selaku pemegang saham dalam kaitan persoalan asuransi Jiwasraya dengan opsi untuk menyelamatkan polis yang tentunya pemerintah akan mengambil opsi untuk menyelamatkan, bukan melikuidasi," kata Aria, di Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.

Aria menjelaskan keputusan penyelamatan tersebut ditujukan kepada pemegang polis tradisional maupun pemegang polis saving plan melalui restrukturisasi.
 
"Ini ada hal yang tadi sudah dijadikan dan nanti akan dijadikan rumusan Panja Asuransi Jiwasraya dengan dasar background iktikad baik untuk menyelamatkan dan melindungi pemegang polis tapi tetap memperhatikan kondisi yang realistis kaitan dalam hal ini kemampuan fiskal," jelasnya.
 
Adapun restrukturisasi dilakukan dengan cara pembentukan perusahaan baru, anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Nantinya polis nasabah akan dialihkan ke perusahaan baru yang bernama IFG Life.
 
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, alasan tidak mengambil opsi likuidasi lantaran merugikan banyak pihak. Selain itu, pemerintah dan Panja Komisi VI mengambil opsi penyelamatan karena untuk menjaga aset yang tidak terlihat yakni kepercayaan publik terhadap perusahaan asuransi BUMN.
 
"Pilihan awalnya kan likuidasi, akan merugikan banyak pihak, tutup. Jadi kami memberikan opsi optimal," pungkas Kartika.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan