Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, dilansir dari Antara, Jumat, 26 Maret 2021.
Jokowi menegaskan, prioritas ini untuk membantu pemulihan industri domestik agar mereka memiliki pendapatan untuk dikonversi menjadi modal dan mampu kembali meningkatkan produksi serta menyerap tenaga kerja.
"Jangan sekali-sekali membeli untuk proyek pemerintah, membeli produk asing, untuk apa? Biar ada demand, biar ada konsumsi, kalau demand dan konsusmsi naik, produksi di pabrik, produksi di industri juga meningkat sehingga tidak ada yang PHK terhadap karyawan," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya membuat kampanye cinta produk dalam negeri melalui gerakan 'Bangga Buatan Indonesia'. Program yang dilaksanakan dari berbagai kementerian/lembaga ini diharapkan menjadi salah satu strategi untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Jokowi pun menginstruksikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mulai menggaungkan slogan 'Benci Produk Luar Negeri'. Hal tersebut harus dilakukan agar barang-barang lokal bisa berjaya di negeri sendiri.
"Gaungkan ajakan untuk cinta produk sendiri. Gaungkan juga benci produk luar negeri. Jadi, bukan hanya cinta melainkan juga benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, dilansir dari Mediaindonesia.com, Kamis, 4 Maret 2021 lalu.
Selama ini, ia melihat seringkali produk dalam negeri kalah bersaing dari produk impor. Padahal, dari segi kualitas, barang-barang buatan anak bangsa juga sudah sangat baik.
"Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis, terus diisi oleh brand-brand dari luar negeri. ini harus mulai digeser. Geser mereka ke tempat yang tidak strategis. Lokasi yang strategis diberikan untuk brand lokal," tegasnya.
Kemendag juga diminta untuk membantu penguatan branding bagi produk-produk lokal. Ia meyakini, jika hal itu dilakukan dengan benar, barang-barang dalam negeri bisa mengambil alih pasar nasional.
"Penduduk Indonesia itu jumlahnya lebih dari 270 juta jiwa. Itu angka yang sangat besar. Pasti ada banyak masyarakat, konsumen yang loyal untuk produk-produk kita sendiri," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id