Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Foto: dok. Antara
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Foto: dok. Antara

Wamendag: Sistem Resi Gudang Dukung Stabilitas Harga Pangan

Nia Deviyana • 25 April 2021 12:14
Jakarta: Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, Sistem Resi Gudang (SRG) berpotensi menjadi instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan stok dan stabilitas harga komoditas pangan. Sebab, SRG dapat menjadi instrumen alternatif dalam mendukung tata niaga dan distribusi.
 
"SRG berpotensi menjadi bagian dari sistem logistik dan distribusi nasional. Sehingga ke depan, diharapkan dapat  dioptimalkan untuk mendukung pengendalian ketersediaan stok  dan stabilitas harga komoditas pangan," ujar Jerry saat membuka webinar bertema Literasi Sistem Resi Gudang: Penguatan Efisiensi Rantai Pasok dan Stabilisasi Harga Komoditas Pangan yang dikutip Medcom.id, Minggu, 25 April 2021.
 
Jerry  melanjutkan, SRG bermanfaat sebagai  alternatif untuk memperoleh pembiayaan komoditas yang  kompetitif. Selain itu, SRG berfungsi sebagai instrumen tunda jual yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku UKM, khususnya petani dan nelayan.

Manfaat lain  SRG  yaitu dapat  menjembatani  produsen  komoditas  dengan  pasar;  menyediakan  informasi mengenai ketersediaan, sebaran, mutu dan nilai komoditas; memberikan kepercayaan dan keamanan dalam  transaksi perdagangan;  dan memberikan  kemudahan  dalam  memperoleh  pembiayaan komoditas yang kompetitif.
 
Menurut Jerry, saat ini implementasi SRG di Indonesia semakin berkembang dan tersebar di beberapa daerah sentra penghasil  komoditas, khususnya pertanian.
 
"Pemanfaatan SRG untuk komoditas lain, seperti kopi dan  rumput laut menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, pemanfaatan SRG untuk komoditas ikan juga  telah diinisiasi di beberapa daerah sentra perikanan," kata dia.
 
Wamendag Jerry menuturkan, partisipasi pelaku usaha komoditas dalam memanfaatkan SRG semakin meningkat. Peningkatan tersebut berdampak langsung pada nilai pemanfaatan SRG dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020, nilai  transaksi SRG tercatat tumbuh mencapai  Rp191,2 miliar atau  tumbuh sebesar 71,9  persen. Sementara  itu,  pembiayaan  berbasis  SRG  pada  2020  juga  mengalami peningkatan.    
 
Nilai  pembiayaan  yang  tersalurkan  mencapai  Rp117,7 miliar  atau meningkat  84,4 persen. Beberapa  waktu  yang  lalu,  Kementerian Perdagangan  telah  menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun  2021 tentang komoditas yang dapat diresi-gudangkan.
 
"Dalam peraturan ini, terdapat dua tambahan jenis komoditas yang dapat diresi-gudangkan, yaitu gula kristal putih dan kedelai. Hingga saat ini, total komoditas yang dapat diresi-gudangkan berjumlah 20 yang terdiri  dari  komoditas  pertanian atau  perkebunan,  peternakan, kelautanatau  perikanan, dan pertambangan," paparnya.
 
Di masa pandemi covid-19, SRG dapat melindungi para pelaku usaha dengan memberikan mekanisme manajemen stok dan akses pembiayaan. Selain itu, juga dapat mendukung rantai bisnis komoditas di Indonesia, sehingga tidak terjadi stagnasi yang menyebabkan berhentinya operasional pelaku usaha di sisi hulu maupun hilir.
 
Jerry  menekankan  perlunya  dukungan  dari  berbagai  pemangku kepentingan untuk mengoptimalisasi SRG. "Kami  mengajak berbagai pihak untuk bersinergi mengoptimalkan pemanfaatan SRG. Kami yakin implementasi SRG yang semakin luas dapat membantu memulihkan ekonomi nasional," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan