Pembangunan PLTS dimulai pada Oktober 2020 dan selesai pada Maret 2021. Pengerjaan dilakukan oleh anak usaha Indika Energy yang bekerja sama dengan mitra yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC).
PLTS berkapasitas 409 Kilo Watt Peak (KWP) ini diinstalasi di lingkungan perumahan karyawan Kideco dengan menggunakan solar panel (fotovoltaik) sebanyak 999 unit yang terpasang di dasar dan atap rumah menggunakan tiga inverter. Sistem operasional dengan model hybrid ini bisa digunakan secara on grid dan off grid dengan waktu operasional selama tujuh jam.
"Pembangunan PLTS di Kideco ini merupakan wujud komitmen Indika Energy untuk menggunakan energi bersih di dalam operasionalnya. Hal ini juga merupakan wujud kemampuan kami untuk membangun proyek PLTS dan berharap dapat mengembangkan lebih banyak proyek serupa ke depannya," kata Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid dalam keterangan resmi, Minggu, 11 April 2021.
Arsjad mengatakan PLTS saat ini merupakan salah satu solusi pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat berkontribusi pada pengendalian iklim dan menghadapi tantangan pemanasan global. Pembangunan PLTS juga selaras dengan kebijakan nasional maupun internasional, berkaitan dengan perubahan iklim termasuk Paris Agreement dan inisiatif pemerintah Indonesia dalam upayanya mengurangi emisi hingga 29 persen pada 2030.
Dalam jangka panjang, PLTS di Kideco ini diperkirakan dapat mengurangi konsumsi diesel sebanyak 45 persen sehingga tidak hanya membuat biaya produksi listrik lebih efisien tetapi juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pada Maret lalu Indika Energy juga telah mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), yakni sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya asal India, yang secara mayoritas Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia.
Pendirian EMITS ini diharapkan akan berkontribusi terhadap pencapaian komitmen perusahaan untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor non-batu bara sebesar 50 persen pada 2025.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor energi terbarukan dan kami menyadari akan meningkatnya kebutuhan solusi energi bersih dan ramah lingkungan. Indika Energy berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dan terus menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” jelas Arsjad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News