Judul-judul yang diberitakan di antaranya seperti Macron, ekonomi Prancis, daftar produk-produk Indonesia, dampak boikot produk Prrancis terhadap Indonesia, dan neraca dagang Indonesia dengan Prancis. Berikut rangkuman dari berita terpopuler Sabtu, 31 Oktober 2020, di kanal Medcom.id.
1. Macron Terancam Kehilangan Rp1.442 Triliun Akibat Seruan Boikot Produk Prancis
Seruan untuk memboikot produk-produk asal Prancis mengancam transaksi luar negeri dari negara yang kini dikomandoi Emmanuel Macron. Saat ini tercatat lebih dari USD100 miliar atau setara Rp1.442 triliun (kurs Rp14.423) nilai transaksi perdagangan yang dimiliki antara Prancis dengan negara-negara mayoritas Muslim.
Dilansir dari Dailysabah, Sabtu, 31 Oktober 2020, seruan boikot produk Prancis dipicu klaim kontroversial Presiden Emmanuel Macron tentang Islam. Imbasnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengimbau warga untuk menghindari produk Prancis karena agenda anti-Islam Macron.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Ekonomi Prancis Diperkirakan Ambruk Akibat 'Terjangkit' Covid-19
Menteri Ekonomi dan Keuangan Bruno Le Maire memperkirakan ekonomi Prancis berkontraksi sebesar 11 persen pada 2020 atau lebih buruk dari perkiraan sebelumnya sebesar 10 persen. Kondisi itu karena penguncian nasional kedua untuk membendung gelombang kedua virus korona melumpuhkan beberapa bisnis.
Prancis kembali menerapkan kebijakan lockdown nasional guna membendung penyebaran cepat covid-19. Semua bisnis yang tidak penting, termasuk sektor katering harus ditutup hingga setidaknya 1 Desember. Kebijakan tersebut menyebabkan hilangnya sebanyak 15 persen kegiatan ekonomi negara.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Ini Dia Daftar Produk-Produk Prancis di Indonesia
Beberapa negara Islam sudah menyerukan aksi boikot berbagai produk dari Prancis. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai Muslim. Seruan boikot produk-produk Prancis terus meluas dari hari ke hari. Turki dan beberapa negara mayoritas Islam lainnya terus menyuarakan aksi tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam lima tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia dengan Prancis selalu defisit. Mulai dari defisit USD346 juta di 2015, defisit USD489,3 juta di 2016, defisit USD609,4 juta di 2017, defisit USD648,5 juta di 2018, dan defisit USD411 juta di 2019.
Baca berita selengkapnya di sini
4. Gerakan Boikot Produk Prancis Sementara, Apa Dampaknya Buat RI?
Sejumlah negara mayoritas muslim menyerukan gerakan boikot produk Prancis menyusul pernyataan kontroversial Presiden Emmanuel Macron tentang Islam. Gerakan yang dimulai oleh Turki ini dinilai bisa merembet ke berbagai negara mayoritas muslim lainnya, termasuk Indonesia.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menyebut gerakan boikot produk Prancis tidak akan banyak berpengaruh kepada Indonesia meskipun ada peluang yang bisa diambil dari kondisi ini.
Baca berita selengkapnya di sini
5. RI Berpeluang Perbaiki Neraca Dagang
Indonesia dapat mengambil peluang dari gerakan boikot produk Prancis. Salah satunya dapat memperbaiki neraca perdagangan yang selama ini selalu mencatatkan defisit dengan Prancis.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan sebelum adanya seruan boikot, impor barang dari Prancis sudah turun minus 14,5 persen per Januari-Agustus 2020.
"Situasi ini bisa mengarah pada kenaikan surplus perdagangan antara Indonesia dan Prancis. So far neraca dagang positif 34,2 persen year on year(yoy) di periode yang sama," katanya kepadaMedcom.id, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Baca berita selengkapnya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id