Ilustrasi Blok Rokan - - Foto: dok Pertamina
Ilustrasi Blok Rokan - - Foto: dok Pertamina

2 Bulan Dikelola PHR, Blok Rokan Kontribusi Rp2,7 Triliun ke Negara

Nia Deviyana • 05 November 2021 19:14
Pekanbaru: Wilayah Kerja (WK) Rokan tercatat menyetor Rp2,7 triliun ke kas negara setelah dua bulan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Setoran tersebut terdiri dari penjualan minyak mentah sekitar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah.
 
"Kontribusi ini merupakan salah satu bukti nyata bagaimana kehadiran kegiatan usaha hulu migas, dalam hal ini operasi PHR, memberikan manfaat secara langsung bagi negara dan daerah. WK Rokan merupakan aset strategis nasional yang harus didukung kelancaran operasionalnya oleh seluruh pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.
 
Menurut Jaffee, kehadiran operasi PHR juga memberikan manfaat berganda (multiplier effect) lainnya seperti pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Operasional WK Rokan saat ini didukung oleh lebih dari 25.000 pekerja di mana sebagian besar di antaranya merupakan warga lokal Riau.
 
Rencana kerja PHR, lanjut Jaffee, sudah selayaknya disambut dengan positif. Peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal menjadi lebih terbuka, nilai investasi di Riau pun menjadi lebih meningkat. Baru-baru ini, PHR telah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah. Salah satunya dipicu perubahan skema Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract), dari sebelumnya menggunakan skema cost recovery menjadi gross split
 
"Karena itu, ke depan PHR optimistis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terkait penerimaan negara dan daerah dari kegiatan hulu migas di WK Rokan," ujar Jaffee.
Intensitas kegiatan operasi PHR di WK Rokan meningkat seiring target 161 sumur tajak untuk periode sejak alih kelola pada 9 Agustus lalu hingga akhir tahun ini. Hingga saat ini, PHR telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig.
 
Jumlah rig akan terus ditambah untuk mendukung upaya pencapaian target jumlah sumur tajak yang ingin dicapai. Tahun depan, target PHR yakni 500 sumur tajakt.
 
"WK Rokan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030. Produksi WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional," pungkas Jaffee.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(Des)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif