Ilustrasi pedagang sembako. Foto: dok MI.
Ilustrasi pedagang sembako. Foto: dok MI.

Survei CSIS: Insentif Kartu Prakerja Digunakan untuk Beli Sembako

Ade Hapsari Lestarini • 13 Agustus 2021 21:15
Jakarta: Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan penerima insentif Kartu Prakerja sebagian besar menggunakannya untuk membeli sembako atau bahan pangan.
 
Adapun misi program Kartu Prakerja dilakukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diperluas fungsinya sebagai bantuan sosial bisa dianggap tercapai.
 
"Temuan kami (CSIS) menunjukkan bahwa insentif yang diperoleh setelah mengikuti program kartu prakerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pokok, seperti membeli sembako atau bahan pangan, dijawab oleh 86,7 persen dari responden," kata Peneliti Senior, Departemen Ekonomi CSIS Indonesia Fajar B. Hirawan, dalam rilis survei CSIS Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi secara daring, Jumat, 13 Agustus 2021.

Selain itu, insentif juga digunakan untuk, membayar listrik, air atau utilitas, dijawab oleh 63,4 persen responden. "Ada juga untuk membeli pulsa atau paket internet karena memang saat ini dibutuhkan untuk kegiatan yang dilakukan online," ungkap Fajar.
 
Menurut dia, insentif kartu prakerja yang diberikan pascapelatihan mampu menjadi buffer atau bantalan bagi untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Survei CSIS ini juga menemukan, 42,4 persen responden menjawab insentif digunakan untuk menambah modal usaha.
 
"Ini terkait pada (tujuan) kartu prakerja dapat memberikan kail daripada memberikan ikan saja," tambah Fajar.
 
Dia mengatakan, dari 2.000 responden, 42,4 persen (849 responden) menggunakan insentif pascapelatihan itu untuk menggunakan modal usaha.
 
"Nah dari penggunaan sebagai modal usaha ini kita lihat hampir setengahnya (47,7 persen dari 849 responden yang menjawab menggunakan sebagai modal usaha) digunakan untuk membeli barang yang dijual kembali dan 29,2 persen menggunakan untuk membeli barang sebagai bahan produksi seperti tepung untuk membuat adonan roti/kue untuk dijual," tambah Fajar.
 
Menanggapi temuan survei CSIS, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan program Kartu Prakerja tidak hanya memberikan ikan tapi juga kail.
 
"Ini program yang juga perlindungan sosial, kalau hanya memberikan uang, mungkin uang akan habis untuk bayar listrik/air, bahan pangan, tetapi untuk mendapatkan uang ini juga harus belajar dulu, diwajibkan untuk mengambil kail dulu sebelum bisa dapat ikannya," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja.
 
Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian telah mengumumkan menambah alokasi anggaran program Kartu Prakerja sebesar Rp1,2 triliun, sehingga total anggaran untuk 2021 berjumlah total Rp21,2 triliun. Penambahan anggaran Rp1,2 trilun tersebut termasuk dalam skema paket penambahan Rp10 trilun bantuan PPKM yang dibagi dengan program bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp8,8 triliun.
 
Survei Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi dilaksanakan pada 27 Juli sampai 2 Agutus 2021. Survei dilaksanakan dengan wawancara menggunakan telepon (telesurvei). Reponden dipilih dari seluruh penerima program kartu prakerja. Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden, yang dipilih secara acak dengan kombinasi stratified random sampling.
 
Pemilihan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah sample dengan jumlah penerima program kartu prakerja di tiap provinsi serta proporsi perempuan dan laki-laki. Margin of error (MOE) survei ini sebesar +/- 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan