Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra. Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Bos Garuda: Penerapan Social Distancing di Pesawat Menggerogoti Pendapatan

Annisa ayu artanti • 21 Juni 2021 19:41
Jakarta: Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengakui penerapan jarak atau social distancing pada sistem kursi pesawat telah menggerogoti pendapatan perseroan.
 
"Kita dari awal sangat-sangat sadar kalau ini akan menggerogoti kita punya income," kata Irdan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Senin, 21 Juni 2021.
 
Adapun peraturan penerbangan menyepakati konsep social distancing dalam pesawat membuat penularan covid-19 dapat dikurangi. Selain itu, di dalam pesawat sudah ada sistem HEPA.

Namun, masalahnya adalah ketidakpercayaan masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat.
 
"Riset sudah melakukan itu berulang kali dan penularan dengan adanya jarak itu boleh dikatakan tidak akan terjadi karena sistem HEPA yang ada," jelasnya.
 
Dalam bahan paparan mengenai kinerja Garuda Indonesia yang belum diaudit tercantum, total pendapatan operasional di 2020 turun 70 persen dibandingkan 2019.
 
Tercatat, pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan penumpang, pendapatan kargo, haji, dan lain-lain pada 2019 sebesar USD3,33 miliar. Namun, pada saat musim pandemi yaitu pada 2020, turun menjadi USD1,01 miliar. Sementara secara year to date (ytd) Mei 2021 tercatat pendapatan maskapai pelat merah tersebut hanya USD369 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan