Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan pada semester I produksi Vale turun 17 persen (yoy) dari 36.315 metrik ton menjadi 30.245 metrik ton.
"Pemeliharaan utama di kapasitas pabrik kami rampung Mei 2022. Pemeliharaan ini mempengaruhi produksi 2021. Dan 2022 setelah itu kami harap bisa operasi normal kembali sehingga bisa membawa produksi kami ke level normal sebelumnya," kata Bernardus dalam paparan Pubex Live BEI 2021 secara virtual, Rabu, 8 September 2021.
Kendati demikian, perseroan tetap mempertahankan target produksi sepanjang 2021 sebesar 64 ribu metrik ton. Bernardus mengatakan produksi menjadi salah satu variabel yang berkontribusi pada pendapatan dan laba perusahaan selain harga dan komponen biaya nikel.
Biaya yang ditanggung lebih tinggi karena pengaruh kenaikan harga minyak dan batu-bara. Beban pokok perusahaan naik 13 persen dari USD154,8 juta pada kuartal I menjadi USD174,3 juta di kuartal kedua. Kas dan setara kas INCO per 30 Juni 2021 sebesar USD426,5 juta, naik dari posisi per 31 Maret 2021 sebesar USD386,2 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News