Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia.

3 Fokus Presidensi G20 Indonesia untuk Penguatan Arsitektur Kesehatan Global

Eko Nordiansyah • 17 Februari 2022 17:32
Jakarta: Pemerintah fokus mendorong pembangunan arsitektur kesehatan global selama penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Belajar dari situasi pandemi covid-19, pembentukan arsitektur kesehatan global ini menjadi kebutuhan bagi semua negara.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, G20 harus menjadi yang terdepan dalam penguatan Global Health Architecture ini. Pasalnya dibutuhkan komitmen dan investasi yang kuat dibandingkan sebelumnya untuk menghadapi kemungkinan pandemi yang akan datang.
 
"Penguatan Global Health Architecture selama Presidensi G20 Indonesia tidak hanya penting, tapi ini dibutuhkan untuk kita semua," kata dia dalam High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture, Kamis, 17 Februari 2022.

Indonesia akan fokus pada tiga hal dalam penguatan arsitektur kesehatan global. Pertama, membangun resiliensi kesehatan global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi atau pandemic prevention, preparedness and response (pandemic PPR).
 
"Bagaimana kita membangun resiliensi kesehatan global yang akan membutuhkan mobilisasi sumber kesehatan dan keuangan untuk pandemic PPR, untuk menambah sistem peningkatan pengawasan kesehatan global," ungkapnya.
 
Kedua, harmonisasi standar protokol kesehatan global untuk membuka mobilitas antarnegara. Meskipun menimbulkan risiko, namun harmonisasi pedoman kesehatan dibutuhkan sejalan dengan konektivitas sistem kesehatan untuk perjalanan internasional.
 
Selanjutnya, fokus ketiga adalah memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pandemic PPR. Ia berharap upaya ini akan membuat seluruh negara memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi kemungkinan pandemi yang akan datang.
 
"Ini akan terdiri dari ekspansi manufaktur global untuk vaksin, therapeutic, dan diagnostik untuk negara bekembang sejalan dengan sharing knowledge untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi selama krisis," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan