Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Bencoolen Coffee adalah salah satu dari pelatihan yang mendapat paket finansial program Prakerja dari pemerintah. Program Prakerja mendukung trainee Bencoolen Coffee untuk menjadi wirausahawan atau wirausahawati.
"Begitu mereka mendapat pelatihan barista dan wirausaha, mereka mendapatkan hak untuk menjual franchise Bencoolen, offline maupun online, dan mereka akan menjadi new entrepreneur," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Maret 2022.
Pembelian pelatihan pertama hanya berlaku hingga 30 hari sejak pendaftar dinyatakan lolos seleksi. Rentang waktu itu akan berpengaruh pada cair atau tidaknya insentif Rp600 ribu/bulan.
CEO Bencoolen Coffee, Lucky Widja, mengatakan pihaknya siap memberikan pelatihan barista dan wirausaha kopi agar peserta Kartu Prakerja bisa terjun ke lapangan usaha dengan kemampuan yang matang.
"Yang membedakan pelatihan kami dengan pelatihan lain adalah kami memikirkan setelah ikut pelatihan program Kartu Prakerja, para peserta mau usaha apa. Mereka betul-betul menerapkan materi pelatihan yang didapat dari program Kartu Prakerja dalam kehidupan nyata," ujar Lucky.
Baca: Menko Perekonomian Maksimalkan Program Kartu Prakerja Gelombang ke-23
Bencoolen Coffee mengolah biji kopi terbaik dari Bengkulu. Bengkulu dikenal sebagai penghasil kopi robusta nasional ketiga.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan mayoritas produksi kopi masih dilakukan secara tradisional. Sehingga, banyak potensi yang bisa digali melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Sejak 2018 kita kita menggagas bagaimana pemasaran kopi Bengkulu melalui Warung Kopi Digital," ujar Rohidin.
Rohidin menambahkan Warkop Digital memasarkan kopi Bengkulu di dalam negeri hingga ke mancanegara. Bahkan, Warkop Digital sudah hadir di Malaysia hingga Kazakhstan.
Seperti diketahui, kemitraan Bencoolen Coffee di seluruh provinsi Indonesia sejalan dengan target pemerintah untuk 30 juta UMKM Go Digital. Pada 2021, pemerintah sudah menyiapkan program yang akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, salah satunya adalah usaha mikro dan UMKM yang menyerap 97 persen angkatan kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News