"Harapannya kami bisa menyikapi harga migas yang tinggi saat ini dengan langkah yang agresif sehingga kami bisa fokus mencapai target pengeboran," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan resmi, Kamis, 24 Maret 2022.
Untuk mengawal target pengeboran di 2022, pihaknya mendorong realisasi komitmen Final Investment Decision (FID) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Pasalnya, sebanyak 41 persen permasalahan keterlambatan pengeboran tahun lalu disebabkan oleh masalah FID.
"Masuk 2022, saya tidak lagi mendengar ada keterlambatan pengeboran yang disebabkan oleh FID KKKS. Kami sangat mengapresiasi hal tersebut," jelasnya.
Kegiatan pengeboran hulu migas, ungkap Dwi, tidak pernah lepas dari tantangan, terutama dalam hal pengadaan barang dan jasa serta proses perizinan. Di sisi lain, pemerintah Indonesia dengan tegas telah menyampaikan produksi dan lifting migas nasional harus ditingkatkan.
"Karenanya, komitmen untuk memenuhi target tersebut tidak dapat dilakukan secara biasa-biasa saja," tegas dia.
Untuk itu, Dwi melanjutkan dibutuhkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun investor, guna memastikan pengeboran sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan produksi migas dapat terealisasi sesuai dengan target yang dijadwalkan.
"Agar tetap on track menuju target satu juta BOPD (barel minyak per hari) di 2030, posisi produksi minyak kita saat ini harus berada di angka 670 ribu BOPD dan diharapkan tahun depan kembali naik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id