"Gula yang masuk ke Sumut terus dijual untuk memenuhi ketersediaan gula di tengah masyarakat," ujar Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumut, Arwakhudin Widiarso, dikutip dari Antara, Senin, 27 Juli 2020.
Dari total yang sudah masuk, hingga Jumat lalu, stok gula Bulog Sumut tinggal 300 ton. Stok itu, kata Wiwek (panggilan akrab Arwakhudin Widiarso) masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apalagi, kata dia, saat ini, pembelian konsumen tidak jor-joran karena harga jual di pasar relatif stabil di kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET).
Oleh karena harga gula di pasar Medan sudah terus turun, Bulog sudah menghentikan operasi pasar (OP) dan fokus menjual ke distributor dan Rumah Pangan Kita serta menjual langsung dengan sistem daring.
"Stok masih akan tetap aman karena Bulog Sumut akan tetap mendapat jatah gula dari pusat," ujar Wiwiek.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldy mengatakan Disperindag Sumut terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk menjaga kestabilan harga gula kristal putih tersebut setelah sebelumnya sempat seharga Rp40 ribu per kg.
"Pemprov Sumut sebelumnya sempat menggelar OP gula dengan merek Raja Lebah untuk menekan harga salah satu bahan pokok utama masyarakat itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id