“Kami selalu mengimbau petani untuk menjaga lahan pertanian dari ancaman yang bisa menyebabkan gagal panen, termasuk bencana banjir. Sebab, kita tidak ingin produktivitas pertanian terganggu. Selain itu, dengan asuransi petani tidak akan merugi,” kata Syahrul, dikutip keterangan tertulis, Selasa, 22 September 2020.
Menurut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, asuransi memiliki banyak manfaat buat petani. Asuransi dinilai sebagai cara terbaik untuk melindungi lahan pertanian.
“Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Jadi, kalau ada lahan pertanian yang gagal panen, maka petani bisa memanfaatkan klaim asuransi. Dengan cara ini, petani dijamin tidak akan merugi. Justru petani memiliki modal untuk kembali menanam,” kata Sarwo.
Sarwo menambahkan, asuransi menjaga lahan dari gagal panen akibat berbagai potensi. Seperti serangan hama, perubahan iklim, cuaca ekstrim yang menyebabkan kekeringan, banjir, dan juga bencana alam.
“Untuk mengikuti program asuransi, petani bisa bergabung dengan kelompok tani. Selain mendapatkan banyak informasi, proses pendaftaran asuransi bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani lebih cepat dan mudah,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Walhi Jambi Rudiansyah mengatakan, bencana hidrologi sedang mengancam Jambi akibat tingginya curah hujan. Menurutnya kondisi ini dapat menyebabkan gagal panen.
"Ini mengganggu produktivitas dan kualitas hasil tani masyarakat," kata Rudiansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News