"Kementerian Perdagangan akan terus menggencarkan strategi pengembangan ekspor di tengah pandemi covid-19. Business matching virtual menjadi salah satu langkah yang tepat di tengah pembatasan pertemuan tatap muka," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 17 Juli 2020.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menyampaikan bahwa saat ini industri makanan dan minuman (mamin) olahan menghadapi tantangan ekspor yang cukup berat karena pandemi covid-19 menyebabkan pembatasan sosial. Kebijakan karantina yang diberlakukan banyak negara tujuan ekspor, termasuk negara-negara pemasok bahan baku di dunia, tidak menyurutkan semangat ekspor produk mamin olahan Indonesia.
"Kami yakin produk mamin olahan Indonesia tetap sangat dibutuhkan pasar dunia. Kemendag akan terus mendorong pengembangan ekspor mamin untuk mengawal kinerja ekspor khususnya di tengah pandemi covid-19," tegas Kasan.
Menurut Kasan, pihaknya telah menyampaikan profil masing-masing pelaku usaha sehingga eksportir dan importir dapat menjalin komunikasi sejak awal sebelum hari pelaksanaan kegiatan.
"Persiapan satu langkah lebih awal ini diharapkan akan menghasilkan transaksi lebih besar," tuturnya.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Iriana Trimurty Ryacudu memaparkan bahwa penyelenggaraan business matching dilaksanakan di beberapa lokasi berbeda yaitu di Kantor ITPC Vancouver Kanada sebagai tempat berkumpulnya para buyer dan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, serta di kantor eksportir masing-masing.
Tema business matching dipilih menyesuaikan dengan jenis produk yang berpeluang siap ekspor, baik berdasarkan permintaan Kanada maupun berdasarkan potensi suplai di dalam negeri.
"Rangkaian penyelenggaraan business matching virtual Indonesia-Kanada dijadwalkan dalam empat gelombang," tuturnya.
Rangkaian pertama, pada Juli 2020 dengan fokus pada produk makanan dan minuman olahan. Kedua, pada September 2020 dengan fokus pada produk alas kaki, fesyen, serta tekstil dan produk tekstil.
Ketiga, Oktober 2020 untuk produk alat-alat kesehatan, obat-obatan termasuk herbal, serta produk kimia dan farmasi. Keempat, pada November 2020 untuk produk mebel termasuk furnitur bongkar-pasang, dekorasi rumah, dan perabotan serta peralatan rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News