Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan mesin PCRmax ini memiliki 48 kapasitas pemeriksaan sampel dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengetahui hasilnya. Sehingga dalam satu hari, mesin ini dapat memeriksa banyak sampel dengan waktu yang relatif lebih singkat.
"Harapannya dengan penyerahan mesin PCR tersebut, Pemerintah Provinsi dapat menambah kapasitas pengujian sampel covid-19 kepada masyarakat Jatim dan membantu percepatan penanganan," kata Elvira dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.
Yayasan Stapa Center merupakan mitra CSR perusahaan yang akan berkoordinasi dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BPTKL) untuk melatih dan membantu instalasi mesin tersebut. Diharapkan alat ini bisa segera dioperasikan oleh tenaga medis dan bermanfaat bagi masyarakat di Jatim.
Selain Jatim, Sampoerna telah menyerahkan bantuan mesin PCR beserta kelengkapannya kepada Pemerintah Kota Surabaya. Selanjutnya, Sampoerna berencana memberikan bantuan serupa kepada Jawa Barat, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Karawang, serta Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga Surabaya.
"Bantuan ini semakin memperkuat peran dan partisipasi aktif Sampoerna mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penanganan covid-19 yang diharapkan dapat segera ditekan serta dihentikan penyebarannya di Indonesia," ungkap dia.
Bantuan dari Sampoerna ini diserahkan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah berencana mengirim alat PCRmax dari Sampoerna ke RS Jiwa Menur Surabaya yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan covid-19 di Jawa Timur.
Mesin PCR ini akan menambah fasilitas rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan tes swab. Sebab, selama ini baru terdapat dua rumah sakit yang memiliki alat pemeriksaan hasil swab yaitu RSU dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA). Dengan bantuan ini, total jumlah mesin PCR di Jatim menjadi 28 unit.
Khofifah mengimbau agar masyarakat bisa segera melakukan tes swab jika mengalami gejala-gejala klinis yang mengarah pada covid-19 sehingga dapat dengan cepat dilakukan penanganan. Selanjutnya Khofifah berharap dengan sinergi, maka pengendalian penyebaran covid-19 di Jatim bisa dipercepat.
"Jadi, ini Insyaallah percepatannya bisa lebih tinggi dari yang lain. Karena biasanya ada optimasi-optimasi itu butuh sampai dua mingguan. Matur nuwun sanget. Pokoknya tes yang cepat, tracing yang cepat, treatment yang cepat. InsyaAllah, sembuhnya juga tepat," ujar Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News