Mendag Agus Suparanto meminta fasilitas tol laut dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pengiriman barang tujuan Indonesia Tengah dan Timur. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu A.
Mendag Agus Suparanto meminta fasilitas tol laut dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pengiriman barang tujuan Indonesia Tengah dan Timur. Foto: Medcom.id/Annisa Ayu A.

Atasi Defisit Pangan, Mendag Minta Maksimalkan Tol Laut

Ilham wibowo • 29 April 2020 13:11
Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto meminta distribusi kebutuhan pokok dipercepat agar langsung diterima daerah yang mengalami defisit stok. Fasilitas tol laut pun perlu dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pengiriman barang tujuan Indonesia Tengah dan Timur.
 
"Pada dasarnya stok cukup untuk bisa memenuhi dan tinggal mengatur dan memastikan distribusi ini lancar," kata Agus dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, Rabu, 29 April 2020.
 
Menurut Agus, tata niaga kebutuhan pokok yang terganggu selama penanganan covid-19 membuat stok barang di beberapa daerah menipis. Para produsen yang stoknya terkonsentrasi di pulau Jawa pun diminta lekas memanfaatkan akses transportasi tol laut untuk distribusi ke berbagai wilayah tujuan.

"Tol laut sudah ada 26 trayek, ini antisipasi untuk mengisi defisit-defisit provinsi sehingga distribusi lancar dan tepat sasaran bagi provinsi yang memang perhitungannya kurang," ungkapnya.
 
Strategi lain dalam mengatasi defisit stok pangan, lanjut Agus, pihaknya telah memotong mata rantai pasokan pangan yang sebelumnya melibatkan banyak agen. Saat ini, stok barang dari produsen bisa langsung disalurkan ke pasar ritel modern di seluruh Indonesia.
 
"Berkaitan dengan mengisi defisit, distribusi barang kita percepat dan dipastikan lancar sehinga kebutuhan kebutuhan provinsi terpenuhi. Kami sudah koordinasi dengan asosiasi ritel untuk mengawal distribusi dari produsen langsung ke ritel modern dan diharapkan distribusi ke ritel juga mengakomodasi ke pasar tradisional," paparnya.
 
Agus menambahkan sejumlah komoditas seperti bawang merah dan gula masih berada di atas harga eceran tertinggi di beberapa daerah. Akan tetapi, pasokan yang mulai berdatangan membuat harga komoditas tersebut mengalami tren penurunan.
 
"Memastikan beberapa provinsi yang defisit ini distribusinya lancar sehingga tidak ada defisit lagi," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan