Sebelumnya pada awal tahun, ketika arah dan strategi adalah pertumbuhan, capex yang disiapkan sekitar Rp7,8 triliun. Artinya pemangkasan belanja modal sekitar Rp6,4 triliun.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan capex tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat multiyears.
Lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia menegaskan sejumlah proyek pengembangan multiyears tetap berjalan pada tahun ini.
"Misalnya pembangunan area komersial, perkantoran dan hotel yakni integrated building di Bandara Soekarno-Hatta. Perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta juga dilanjutkan dan ditargetkan tuntas 2021 sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022," kata Awaluddin, dalam keterangan resminya, Selasa, 5 Mei 2020.
Selain menggunakan capex internal untuk beberapa proyek, AP II juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis bersama strategic partner.
"Di situasi dan kondisi ini, kami juga mengejar pengembangan bandara bersama dengan mitra strategis sehingga dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan,” ujar Awaluddin.
Salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Saat ini, AP II masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis.
“Melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini maka PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan berbagi beban dan resiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional,” tutur Awaluddin.
Tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut antara lain untuk pengembangan portofolio perusahaan, akuisisi bandara baru dan tetap konsisten untuk masuk ke adjacent business.
Selain itu, pada tahun ini bandara-bandara yang dikelola AP II melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi global covid-19. Penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas, serta pembatasan capex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News