Ilustrasi. (Foto: Antara/Saiful Bahri)
Ilustrasi. (Foto: Antara/Saiful Bahri)

Para Kepala Daerah Dorong Masyarakat Tanam Pangan Sendiri

Gervin Nathaniel Purba • 06 Mei 2020 23:19
Riau: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar penanaman serentak di sejumlah wilayah yang memiliki lahan pertanian seperti pesawahan dan perkebunan. Penanaman tersebut dilakukan bersama para petani sekitar sebagai bentuk antisipasi kemungkinan terjadinya defisit dan krisis pangan.
 
Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mengatakan, gerakan tanam ini meliputi penyediaan pangan dan hortikultura padi, jagung, sayur, buah, dan subsektor pertanian lainya. Misalnya ubi jalar dan singkong. Penanaman ini juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga akibat terbatasnya akses pengiriman.
 
"Ketika daerah lain memberlakukan PSBB, maka arus masuknya bahan pangan dari daerah lain ke daerah kita juga akan terbatas, dan harganya kemungkinan besar akan naik. Maka itu, kita harus mengantisipasi sejak dini," kata Syamsuar saat memberikan arahan pada acara Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah, di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Rabu, 6 Mei.

Sejauh ini, Pemprov Riau telah mengatur skema pola tanam melalui intruksi Gubernur kepada para Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau. Intruksi tersebut antara lain penanaman terintegrasi antara produksi dan akses pasar, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari, serta penanaman dalam pot atau polybag.
 
"Tujuannya untuk menjaga keseimbangan supply dan demand agar bahan pangan serta stabilisasi harga pangan tetap terjaga dengan baik. Kemudian melakukam kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan cetak sawah baru, rehabilitasi sawah terlantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land), dan lahan-lahan milik kantor lembaga pemerintah atau swasta yang tidak dimanfaatkan," katanya.
 
Menurut Syamsuar, gerakan tersebut wajib dilakukan sebagai tindak lanjut intruksi Presiden Joko Widodo mengenai pembukaan lahan baru serta melakukan atntisipasi kekeringan. Maka, langkah selanjutnya sesuai dengan RT/RW Provinsi Riau yang telah ditetapkan pada 2018 bahwa pola ruang Provinsi Riau mencapai 514.130 hektare (ha).
 
"Kami juga ingin sampaikan bahwa laporan Dinas Pangan pada April ini skala panen yang dilakukan mencapai 9.246,4 ha. Sedangkan produksi beras pada April-Juni mencapai 40.435,1 ton. Perlu saya tegaskan juga bahwa ada atau tidak ada pandemi covid-19 kita tidak boleh terlena. Pertanian harus terus bergerak, tidak boleh berhenti," katanya.
 
Dari Gorontalo, gerakan tanam juga dulakukan di sejumlah wilayah. Di sana, para petani dan masyarakat diminta untuk memanfaatkan dan mengoptumalisasi pekarangan rumah dan lahan kosong berpotensi besar.
 
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan, penanaman tersebut untuk menambah jumlah stok yang ada menjadi lebih kuat. Meski demikian, dia menjamin pasokan pangan selama tiga bulan ke depan dalam posisi aman dan terkendali.
 
"Di tengah pandemi covid-19 Ketersediaan stok pangan hingga tiga bulan ke depan dijamin aman karena sesuai laporan dari seluruh kabupaten/kota. Terutama pada ketersediaan bahan pangan pokok surplus," kata Idris.
 
Idris mengatakan, saat ini Pemprov Gorontalo terus memfasilitasi dan mendorong petani untuk mempercepat penanaman agar musim panen Agustus-September mampu menambah jaminan ketersedian pangan di provinsi Gotontalo.
 
"Sekali lagi, Insya Allah pangan kita selama tiga bulan ke depan dalam posisi yang aman," katanya.
 
Sementara itu, gerakan tanam juga dilakukan di Kabupaten Kediri. Bupati Kediri Haryanti Sutrisno langsung meminta seluruh jajaranya melakukan sosialisasi gerakan tanam untuk menambah kebutuhan lokal.
 
"Kami optimistis mampu menjaga ketahanan pangan nasional, terutama saat panen raya padi pada April yang diperkirakan mencapai 50.758 ton gabah kering giling (GKG). Kemudian pada akhir tahun nanti, kami optimistis mencapai surplus beras sebesar 50 ribu ton. Begitu juga untuk aneka cabai yang diperkirakan surplus 29 ribu ton dan bawang merah 1.000 ton," ujar Haryanti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan