Oesman Sapta Odang. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Oesman Sapta Odang. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Nama OSO Tak Tercantum di PT. Mahkota

Medcom • 30 Mei 2020 08:00
Jakarta: Praktisi hukum Welfrid Silalahi menyebut nama Oesman Sapta Odang (OSO) dan anaknya Raja Sapta Oktohari (RSO) tidak tercantum di PT. Mahkota Properti Indo Permata (MPIP) dan PT. Mahkota Properti Indo Senayan (MPIS). RSO diketahui sudah tidak menjabat sebagai direktur utama PT. MPIP.
 
“Sat ini RSO sudah tidak menjabat sebagai direktur utama PT. MPIP. Soal ada pihak yang melaporkan ke Polisi atas dugaan penipuan, RSO menghormati proses hukum tersebut,” kata Welfrid, Sabtu 30 Mei 2020.
 
Welfrid menduga ada pihak yang sengaja menggiring opini di media sosial dan berita seolah-olah RSO melakukan penipuan. Padahal, kata Welfrid, tidak ada nama OSO dalam perusahaan itu.

“Itu namanya mendahului proses hukum yang sedang berlangsung. Karena itu pihak RSO telah melaporkan tindak pidana pencemaran nama baik itu ke pihak polisi. Ini sengaja dibangun untuk mendiskreditkan nama baik OSO sebagai tokoh publik,” ujarnya.
 
Terkait persoalan bisnis PT. Mahkota, Welfrid menyebut saat ini sedang berlangsung proses pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). “Hasil dari PKPU nanti keluar keputusan restrukturisasi yang menjadi solusi bagi semua pihak, sejak awal PT. MPIP tidak lari dari tanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku,” katanya.
 
Welfrid juga menjelaskan adanya pembentukan opini PT. MPIP melakukan penipuan terhadap investornya. Padahal, kata Welfrid, dana telah diinvestasikan pada proyek dan saham yang menguntungkan.
 
“Investor sudah menikmati dalam bentuk bunga. Ketika terjadi krisis sejak semester dua 2018, perusahaan masih melaksanakan kewajiban sampai pandemic covid-19. Perlu diketahui, asset perusahaan masih dapat membayar dalam hal investasi investor, restrukturisasi bisnis sudah bisa dilaksanakan seiring membaiknya perekonomian dan meredanya badai covid-19,” ujarnya.
 
Terkait bencanan covid-19, Welfrid menyenut hampir semua sektor usaha dan investasi mengalami krisis, tapi pihak PT. MPIP dan MPIS selalu beritikad baik untuk mencari solusi dan tidak berpikir mangkir dari kewajibannya.
 
“Sangat disayangkan jika ada segelintir pihak yang memanfaatkan musibah untuk melakukan tindakan yang tidak peka terhadap krisis nasional dan dunia ini. Saya sebutkan segelintir karena faktanya lebih dari 90% investor, setuju untuk menunggu hasil PKPU yang sedang berlangsung,” katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan