Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni. Foto: Istimewa.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni. Foto: Istimewa.

Pemerintah Daerah Ini Serius Kendalikan Inflasi hingga Pangkas Kemiskinan

Husen Miftahudin • 30 Maret 2024 16:45
Palembang: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni terus menciptakan inovasi serta gebrakan baru bagi Provinsi Sumsel. Tercatat selama kurang lebih enam bulan menjabat, saat ini sudah ada tujuh Gerakan Serentak guna mengendalikan inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem serta menekan angka stunting.
 
"Kami me-launching berbagai Gerakan Serentak bertujuan untuk memaksimalkan berbagai hasil pembangunan di wilayah Sumatra Selatan tanpa terkecuali," kata Fatoni, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Maret 2024.
 
Berbagai kolaborasi dengan instansi swasta, BUMN/BUMD, stakeholder terkait, terus digencarkan. Hal ini tentunya sebagai bukti nyata komitmennya dalam membangun Sumsel menjadi lebih maju kedepannya juga menjamin kesejahteraan masyarakat Sumsel.
 
Pemprov Sumsel memiliki Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel yang tersebar di 19 titik, baik itu pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dalam sepekan, yaitu Senin, Selasa, dan Kamis.
 
Kemudian, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Inflasi Serentak se-Sumsel guna meningkatkan efektivitas koordinasi agar lebih maksimal. Kedua Gerakan Serentak tersebut di-launching langsung oleh Fatoni pada akhir Januari lalu.
 
"Ini sudah dilaksanakan dari tahun lalu dan akan kita teruskan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis. Jadi silakan kepada seluruh masyarakat setiap Senin, Selasa, dan Kamis silakan datang ke pasar murah yang digelar Provinsi, Kabupaten/Kota serentak. Jadi semua harganya murah karena disubsidi," jelas Fatoni.
 
Baca juga: BI Akui 'Ngos-ngosan' Kawal Inflasi
 

Tiga Gerakan Serentak

 
Selain itu, Pemprov Sumsel juga me-launching tiga Gerakan Serentak lainnya , beberapa waktu lalu. Di antaranya, Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS) yang akan direalisasikan pada 8.391 rumah yang sudah tak layak huni.
 
Angka tersebut masih bisa bertambah seiring dengan program dari dana desa juga Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta CSR perusahaan swasta, sehingga bisa mencapai 13 ribu rumah lebih yang akan dibedah.
 
Kemudian, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatra Selatan (GPSSS) yang direncanakan akan membangun sanitasi sebanyak 6.984 rumah warga. Selanjutnya juga ada Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatra Selatan (GPStSS), saat ini tercatat 33,64 persen anak yang dibantu melalui program Bunda Ayah Asuh Stunting (BAAS) tentunya juga tersebar di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel.
 
"Untuk Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatra Selatan, dan Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatra Selatan ini kami launching bersama Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Tri Tito Karnavian yang sangat peduli dengan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem," jelas Fatoni.
 
Selanjutnya, Pemprov Sumsel juga memiliki Gerakan Sumatra Selatan Mandiri Pangan (GSMP). Melalui gerakan ini, ia mengajak masyarakat untuk mau memulai menanam bahan pokok seperti bawang merah dan cabai pada pekarangan rumah masing-masing.
 
"Gerakan ini juga sebagai upaya dalam merubah pola pikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen melalui bantuan bibit hortikultura, ternak dan perikanan," tutup Fatoni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan