"Dari privat, seperti dari calon legislatif dan calon presiden dan sebagainya itu sekitar Rp258 triliun. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu ada Rp36,5 triliun untuk pemilu," kata Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Hendri Saparini, dilansir Antara, Rabu, 13 Desember 2023.
Meskipun nilai tersebut diperkirakan hanya akan mencapai 4,2 persen dari total konsumsi masyarakat pada 2024, namun pemilu dan pilkada diyakini akan menggerakkan perekonomian nasional.
| Baca juga:Jelang Debat Capres 2024, IHSG Ditutup Menguat |
Pemilu dan pilkada tak akan menurunkan investasi
Pada sisi lain, Hendri memandang pemilu dan pilkada tidak akan menurunkan investasi, terutama di sektor pertambangan, logam dasar, dan petrokimia yang saat ini cenderung meningkat."Malah secara political economy, (investasi) ini akan berlanjut sampai pemerintahan yang sekarang berhenti di Oktober 2024. Karena ada ketidakpastian apakah pemerintahan yang akan datang akan mempermudah investasi,” ujar dia.
CORE Indonesia justru optimis ekonomi akan tumbuh 4,9-5 persen secara tahunan pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
