Dalam memperkuat diseminasi informasi dalam membangun awareness publik terhadap Gerakan BBWI dan mewujudkan pariwisata berkeunggulan, terutama di DIY, Kementerian Kominfo (Kemkominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menyelenggarakan webinar GenPosting (Generasi Positive Thinking) bertema "Optimalisasi Promosi dan Publikasi Digital Potensi Desa".
"Salah satu yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah bersama dengan para pelaku pariwisata adalah turut mempromosikan potensi lain yang ada di daerahnya, seperti promosi desa wisata," ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo Septriana Tangkary, dalam keterangan resminya, Selasa, 27 Juni 2023.
DIY tidak hanya dikenal lewat kekayaan budaya yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, tetapi juga memiliki banyak desa wisata yang menawarkan pengalaman menarik dan interaksi dengan tiap keunikan yang ditawarkan masing-masing wilayah.
Untuk itu, tambah Septriana, perlu disertai dengan promosi yang optimal dengan ragam aktivitas wisata dan nilai-nilai budaya setempat agar menjadi daya tarik wisatawan agar merasa betah dan tertarik berkunjung kembali.
Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, menekankan pentingnya kolaborasi dari para desa atau kampung wisata sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain.
"Kita punya kampung wisata, namun saat ini fokusnya adalah bagaimana menjadi kawasan yang tidak berdiri sendiri. Ketika kita menjahitnya, maka wisatawan bisa seharian menghabiskan waktu dengan pengalaman yang berbeda-beda," ujar GKR Bendara.
Desa-desa dan kampung wisata yang ada di Yogyakarta, menurut GKR Bendara masih lebih fokus di daerah masing-masing dan kurang bersinkronisasi dengan lainnya.
"Jangan lihat apa yang tidak dipunya, tetapi kita lihat potensi apa yang dimiliki. Karena apa yang terlihat biasa dilihat sehari-hari, bisa menjadi potensi dan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya," tambah GKR Bendara.
Baca juga: Luhut: Rp400 Triliun Belanja Produk Lokal Berdampak ke 2 Juta Lapangan Kerja |
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sisi lain juga mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia lewat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Salah satu aspek penilaiannya adalah dari segi digital dan kreatif, yang mempromosikan desa wisata lewat berbagai platform digital.
"Konten yang menarik, informatif, dan tentang paket wisata yang bisa diakses oleh wisatawan, dan tentunya konten itu harus bisa memberikan berbagai informasi tentang jenis wisata baik alam, budaya, buatan, sehingga wisatawan sebelum datang sudah tahu terlebih dahulu, apa saja yang bisa dieksplor," ujar Koordinator Perancangan Destinasi, Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Endah Ruswanti.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, menekankan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para pengelola desa wisata di Yogyakarta.
"Ada tiga hal yang jadi poin penting dari desa wisata. Yaitu unique selling point, tiap desa wisata pasti ada, namun memang harus sabar dan jangan duplikasi. Lalu, produk dan pengalaman yang berkualitas, juga tak kalah penting adalah sustainable tourism, yakni keberlangsungan dari pembangunan desa wisata yang akan sangat berpengaruh ke masyarakat sekitarnya," ujar Bobby.
Publikasi dan promosi desa wisata, tentunya membutuhkan keterlibatan dari media dan jurnalis untuk memperkenalkan ke khalayak luas. Untuk memperkuat kompetensi sumber daya manusia, ada pelatihan penulisan jurnalistik digital oleh Direktur Jaringan Media Desa Nusantara, Tuty Purwaningsih.
GenPosting ini digelar secara hybrid dan dihadiri total lebih dari 350 peserta, termasuk para kepala desa dan pegiat media sosial yang aktif di DIY. Harapannya tentu selain menyukseskan gerakan BBWI, juga dapat meningkatkan kualitas destinasi pariwisata di DIY dalam mewujudkan ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan mendorong pembangunan daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News