Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan percepatan pembangunan ekosistem logistik akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.
"Percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Hal itu disampaikannya usai menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) antara PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun ekosistem logistik di Indonesia.
"Karena itu, penting sekali kami tiada hentinya pemerintah, BUMN untuk terus mendorong kolaborasi daripada pembangunan ekosistem ini dari pelabuhan, dari airport, kereta api yang kemarin baru saja kita coba kereta cepat (Kereta Api Cepat Jakarta Bandung) nanti insyaallah Agustus diresmikan. Ini menjadi bagian connecting yang sangat diperlukan, tidak hanya buat barang tentu buat manusianya," ujar Erick.
Menurutnya, jika Indonesia tidak bisa menyelesaikan pembangunan ekosistem logistik maka akan berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045.
"Isu salah satu yang akan menghambat, yaitu isu logistik, ketika ongkos logistik atau transportasi baik barang ataupun manusia tidak bisa menjadi satu kesatuan. Ini yang kadang-kadang tentu dipersepsikan 'oh, kenapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar'. Apakah benar arahnya? benar," ujarnya.
Ia pun mencontohkan beberapa negara yang maju karena pembangunan infrastrukturnya seperti Korea Selatan, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Kita bisa lihat bagaimana success story negara Korea pada 1950-an, 50 persen APBN-nya untuk infrastruktur. China bisa seperti ini karena infrastruktur, UEA sama, dia sukses karena pembangunan infrastruktur," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Erick, Kementerian BUMN terus mendorong konektivitas dalam percepatan pembangunan logistik tersebut seperti misalnya BUMN bekerja sama dengan swasta maupun juga dengan foreign partnership.
"Ini tidak lain ingin mendorong percepatan karena waktunya tidak lama. Indonesia punya mimpi 2045 kita menjadi negara nomor empat, nomor lima the biggest economy in the world tetapi kita harus yakin salah satu obstacle-nya adalah di logistik," kata Erick.
Sementara itu, penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) dikatakan Erick sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan ekosistem logistik.
Apalagi, kata dia, BNCT berlokasi di Pulau Sumatra di mana Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa pembangunan jangan hanya terfokus di Pulau Jawa saja.
"Ini percepatan yg terjadi dan Sumatra, Presiden selalu bilang kita jangan membangun Indonesia hanya Jawa sentris. Bagaimana saudara-saudara kita yang di Sumatra. Sumatra harus punya juga kesempatan seperti Jawa punya jalan tol, punya pelabuhan, punya airport."
"Apalagi Sumatra salah satu sumber produksi, sumber daya alam yang besar di Indonesia, kelapa sawit, batu bara dan lain-lain," tambah Erick.
"Percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Hal itu disampaikannya usai menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) antara PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun ekosistem logistik di Indonesia.
"Karena itu, penting sekali kami tiada hentinya pemerintah, BUMN untuk terus mendorong kolaborasi daripada pembangunan ekosistem ini dari pelabuhan, dari airport, kereta api yang kemarin baru saja kita coba kereta cepat (Kereta Api Cepat Jakarta Bandung) nanti insyaallah Agustus diresmikan. Ini menjadi bagian connecting yang sangat diperlukan, tidak hanya buat barang tentu buat manusianya," ujar Erick.
Menurutnya, jika Indonesia tidak bisa menyelesaikan pembangunan ekosistem logistik maka akan berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045.
"Isu salah satu yang akan menghambat, yaitu isu logistik, ketika ongkos logistik atau transportasi baik barang ataupun manusia tidak bisa menjadi satu kesatuan. Ini yang kadang-kadang tentu dipersepsikan 'oh, kenapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar'. Apakah benar arahnya? benar," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Kebut Efisiensi Sistem Logistik Perkuat Daya Saing Nasional |
Tiru Korsel hingga UEA
Ia pun mencontohkan beberapa negara yang maju karena pembangunan infrastrukturnya seperti Korea Selatan, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Kita bisa lihat bagaimana success story negara Korea pada 1950-an, 50 persen APBN-nya untuk infrastruktur. China bisa seperti ini karena infrastruktur, UEA sama, dia sukses karena pembangunan infrastruktur," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Erick, Kementerian BUMN terus mendorong konektivitas dalam percepatan pembangunan logistik tersebut seperti misalnya BUMN bekerja sama dengan swasta maupun juga dengan foreign partnership.
"Ini tidak lain ingin mendorong percepatan karena waktunya tidak lama. Indonesia punya mimpi 2045 kita menjadi negara nomor empat, nomor lima the biggest economy in the world tetapi kita harus yakin salah satu obstacle-nya adalah di logistik," kata Erick.
Sementara itu, penandatanganan Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) dikatakan Erick sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan ekosistem logistik.
Apalagi, kata dia, BNCT berlokasi di Pulau Sumatra di mana Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa pembangunan jangan hanya terfokus di Pulau Jawa saja.
"Ini percepatan yg terjadi dan Sumatra, Presiden selalu bilang kita jangan membangun Indonesia hanya Jawa sentris. Bagaimana saudara-saudara kita yang di Sumatra. Sumatra harus punya juga kesempatan seperti Jawa punya jalan tol, punya pelabuhan, punya airport."
"Apalagi Sumatra salah satu sumber produksi, sumber daya alam yang besar di Indonesia, kelapa sawit, batu bara dan lain-lain," tambah Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News