Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Foto: Biro Humas Kemendag.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Foto: Biro Humas Kemendag.

Kemendag Dorong Kemitraan Grosir Modern dengan Warung Tradisional

Husen Miftahudin • 09 Juli 2023 17:00
Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung kemitraan antara grosir modern dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu toko atau warung tradisional. Kemitraan tersebut diharapkan dapat menggerakkan dan memajukan UMKM Indonesia.
 
"Saat ini Kemendag sedang berupaya mendorong peningkatan daya saing toko/warung tradisional. Salah satunya melalui kemitraan antara grosir modern dengan toko/warung tradisional guna memajukan UMKM Indonesia," ucap Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 9 Juli 2023.
 
Menurut Zulhas, sapaannya, melalui kemitraan dengan grosir modern, warung akan mendapatkan banyak keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan bayar tagihan.
 
Baca juga: Pecut Digitalisasi, Wamendag Minta UMKM Manfaatkan E-Katalog

 

Toko/warung tradisional jadi kekuatan ekonomi rakyat

 
Zulhas menjelaskan, toko/warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM masih menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.
 
Berdasarkan data dari Euromonitor pada 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, sebanyak 3,57 juta diantaranya berbentuk toko/warung tradisional.
 
"Upaya pemberdayaan yang dilakukan Kemendag untuk peningkatan daya saing toko/warung tradisional antara lain dilakukan melalui penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan," ungkap dia.
 
Sementara itu, UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
 
Dengan mempertimbangkan besarnya potensi UMKM di dalam negeri tersebut, Kemendag mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar, yaitu UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang; lokapasar (marketplace) yang bersinergi dengan UMKM; ritel dan pemasok modern yang berperan memberikan akses kemitraan; dan lembaga pembiayaan atau perbankan.
 
Zulhas menegaskan, pada 2023, Kemendag akan tetap berkomitmen mendorong pelaku usaha di berbagai wilayah melalui berbagai program seperti pemberdayaan toko/warung tradisional, digitalisasi UMKM.
 
"Kemudian promosi produk UMKM di pasar ekspor, penjajakan bisnis (business matching), pelatihan SDM ekspor, pelatihan pembentukan fasilitator edukasi perdagangan melalui sistem elektronik, dan program pendampingan ekspor," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan