Akan tetapi, karena pemahaman tentang investasi yang menjadi salah satu kunci penting dalam meraih kebebasan finansial itu pula tak sedikit orang yang merasa FOMO alias fear of missing out (takut merasa tertinggal). Alhasil, mereka sekadar menanamkan modal atau sebagai aset miliknya pada instrumen investasi tanpa melakukan pertimbangan sedikit pun.
Hal tersebut tentu saja membuat risiko kerugian menjadi lebih tinggi dan tak optimal dalam mendapatkan peluang keuntungannya.
Lantas, bagaimana cara tepat berinvestasi agar bisa menjalaninya dengan maksimal? Nah, agar mampu mengambil keputusan dengan tepat dan tak sekadar FOMO, yuk simak 5 tips sukses berinvestasi sebagai berikut.
1. Riset Dulu Perusahaan atau Produk Investasi yang akan Dipilih
Investasi tidak hanya sekadar tentang pengembalian modal yang telah ditanam atau mendapatkan imbal hasil. Tapi, investasi juga mempunyai tingkat risiko yang berkaitan dengan potensi keuntungan yang mungkin didapatkan. Setiap jenis instrumen investasi pun mempunyai peluang imbal hasil dan risiko kerugiannya tersendiri.
Oleh sebab itu, amat penting bagi investor untuk memahami pada siapa dana atau modal investasinya diberikan dan bagaimana cara mereka mengelola uang tersebut agar nilainya mampu berkembang seiring berkembangnya waktu. Caranya bisa dengan meriset dulu perusahaan atau produk investasi yang akan dipilih, seperti melihat perkembangan nilainya terdahulu, potensi perkembangannya di waktu mendatang, dan lain sebagainya.
2. Anggap Diri Sebagai Pemilik Perusahaan dan Bukan Spekulan
Saat memutuskan untuk menanam modal pada sebuah perusahaan, pada dasarnya Anda berinvestasi pada potensi serta prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Terlepas jumlah atau nominal dana yang diinvestasikan, Anda akan menjadi bagian atau pemilik dari sebuah perusahaan ketika berinvestasi di dalamnya.
Pahami jika membangun, mengembangkan, serta mempertahankan pertumbuhan sebuah perusahaan termasuk sebagai bagian dari investasi berjangka panjang. Karenanya, saat berinvestasi di instrumen tersebut, investor tak seharusnya bertindak sebagai spekulan yang menginginkan imbal hasil jangka pendek saja.
Sebab, investor akan memerlukan kondisi portofolio yang solid, bagus, serta berperan sebagai jangkar keuangan secara keseluruhan. Nah, hal tersebut bisa diraih dengan mencermati aktivitas investasi saham dengan menganggap diri sebagai pemiliknya. Dengan begitu, Anda mampu memberi waktu pada perusahaan untuk bertumbuh guna menghasilkan potensi imbal hasil menjanjikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
3. Serakah saat Investor Lain Takut, Takut saat Investor Lain Serakah
Meski terkesan aneh, tapi cara investasi ini merupakan salah satu jurus pamungkas yang dilakukan oleh Bapak Investasi Dunia, Warren Buffet. Ketika berinvestasi, kamu perlu memahami pasar modal akan terus mengalami yang namanya pasang surut yang bisa disebabkan oleh keserakahan serta ketakutan para pelaku di dalamnya.
Sebagai contoh, di awal masa pandemi tahun 2020 lalu, bursa saham di seluruh dunia mengalami kekacauan akibat banyaknya investor yang takut untuk menanam modal. Pada momen tersebut, investor yang berpengalaman akan menjadikannya sebagai kesempatan untuk serakah dan membeli saham di harga murah.
Pasalnya, seiring berjalannya waktu, penurunan nilai investasi imbas dari ketakutan mayoritas investor akan terkoreksi dan meningkatkan peluang imbal hasil. Begitu pula sebaliknya, ketika banyak orang berbicara seputar keuntungan investasi reksa dana saham atau investasi saham di emiten tertentu dan potensi keuntungannya, momen tersebut sebaiknya diwaspadai. Alasannya karena kebanyakan perusahaan pasti terlihat menarik dan nilainya akan meningkat terlalu tinggi, serta menambah risiko investasi.
4. Gunakan Uang Dingin untuk Berinvestasi
Yang namanya berinvestasi, dengan segala ketidakpastian di dalamnya, sudah sepatutnya jika Anda menanam modal dengan uang dingin. Pasalnya, tidak ada jaminan jika suatu produk investasi pasti akan mengalami kenaikan nilai dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, jika memaksakan diri untuk berinvestasi dengan uang panas, apalagi sampai rela berutang, risiko mengalami masalah finansial akan menjadi sangat tinggi imbas dari ketidakpastian pertumbuhan portofolio investasi.
5. Jangan Terlalu Sering Memperhatikan Kondisi Bursa
Tips yang terakhir, hindari terlalu sering memperhatikan kondisi bursa saham. Alasannya karena hal tersebut mampu memicu investor untuk tidak bijak dalam mengambil keputusan investasi. Melainkan, lebih baik fokus ke imbal hasil jangka panjang dan tanamkan kesabaran agar mampu mengais keuntungan investasi secara lebih maksimal dan meminimalkan risiko kerugiannya.
Wujudkan Impian Meraih Financial Freedom dengan Investasi
Itulah 5 tips berinvestasi agar mampu mengambil keputusan dengan tepat dan tak sekadar FOMO. Intinya, investasi perlu dijalani dengan penuh kesabaran dan konsisten agar bisa terus dilakukan sampai tujuan finansial tercapai, termasuk financial freedom atau kebebasan finansial. Nah, agar hal tersebut lebih mudah untuk dilakukan, pastikan untuk mengaplikasikan 5 tips investasi yang telah dijelaskan di atas, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id