"Ada tiga faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran PPKM yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, selama 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal, dan terus menunjukkan kenaikan," kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspa Dewi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Juni 2023.
Bahkan, menurutnya, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pascapandemi covid-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh pemerintah pada 30 Desember 2022, sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.
"Faktor kedua adalah faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. Skema bisnis kemitraan B to B juga berperan penting dalam kinerja ini," urai dia.
Dari sisi eksternal, yang juga menjadi pendorong adalah adanya penyesuaian sejumlah tarif penyeberangan pada Oktober 2022, termasuk yang sudah tidak naik selama empat tahun.
"Penyesuaian tarif ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan bisnis angkutan penyeberangan laut pascakenaikan beberapa komponen penyusun tarif, harga energi, dan juga untuk peningkatan layanan pelanggan," ujarnya lagi.
Baca juga: ASDP Tingkatkan Penghijauan Kawasan Bakauheni Harbour City |
Raup pendapatan Rp4,38 triliun
Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian audited pada Januari hingga Desember 2022, tercatat perusahaan membukukan pendapatan sebanyak Rp4,381 triliun dan laba bersih Rp585 miliar.
"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum covid-19 di 2019 sebesar Rp3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi 2021 sebesar Rp3,55 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8 persen dari target dan mengalami pertumbuhan 79,4 persen dari laba di 2021 sebesar Rp326 miliar," papar Ira.
"Capaian laba bersih 2022 ini, lagi-lagi ASDP berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," tuturnya menambahkan.
Pencapaian kinerja positif 2022 turut dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang, lalu kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi 2,5 juta unit.
Untuk kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit. Sedangkan angkutan barang mencapai 1,3 juta ton atau minus 47 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,4 juta ton.
"Pascapandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi sejak awal pandemi pun tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," ujar Ira lagi.

(Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspa Dewi. Foto Istimewa)
Didukung program pengendalian biaya
Selain itu, kinerja positif perseroan juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 66,89 peraen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen.
Selanjutnya, BOPO 2022 sebesar 86,06 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 91,51 persen dimana hal ini menunjukkan perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.
Rasio liquiditas perseroraan dalam kondisi likuid dan memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. "Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,66 persen dan Debt to Equity 0,21 kali," tuturnya.
Selain itu, pada 2022 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp1,101 triliun, tumbuh sebesar 39 persen dari 2021 sebesar Rp791 miliar. Hal ini menunjukan perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.
Ira menambahkan, manajemen terus melakukan akselerasi dan perkuatan bisnis perseroan. Salah satunya fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerjasama strategis dengan pihak eksternal.
"Salah satu proyek kerja sama, saat ini terus berjalan kerja sama pembangunan kawasan proyek Bakauheni Harbour City, lalu pengoperasian pelabuhan, dan juga kolaborasi bisnis lainnya. Ini sebagai wujud komitmen ketika pandemi covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan BOPO (rasio antara beban dengan pendapatan operasi), tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh," pungkas Ira.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id