Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan perjanjian kerja sama ini adalah kolaborasi program antarkementerian dan lembaga serta asosiasi pelaku usaha.
"Orkestrasi dukungan yang serentak dan dinamis bagi produk-produk potensial dari Indonesia,
khususnya produk alas kaki serta kulit dan produk kulit, perlu diupayakan secara bersama-sama," kata Didi, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.
Didi mengungkapkan sebelum perjanjian kerja sama ditandatangani, ada penandatanganan kesepakatan bersama secara sirkular oleh pimpinan kementerian dan lembaga.
Yakni, Ditjen PEN, Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Badan Karantina Pertanian, Kedeputian Bidang UKM, Sekretariat Jenderal APKI, serta Aprisindo.
Didi menyampaikan kesepakatan bersama ini sebagai landasan bagi para pihak mendukung pelaku usaha alas kaki, kulit, dan produk kulit melalui pelatihan, pendampingan, pengembangan usaha, serta promosi ekspor. Kesepakatan bersama ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha agar dapat mengekspor secara berkesinambungan.
“Kesepakatan bersama ini juga memungkinkan semakin banyak program peningkatan ekspor yang terintegrasi dan berkesinambungan, yang bisa dikerjakan secara bersama-sama sehingga hasilnya pun akan semakin maksimal,” jelas Didi.
Baca Juga: Implementasikan IUAE CEPA, Mendag Optimistis Perdagangan Meningkat |
Sementara itu, Plt Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Ganef Judawati, mengungkapkan masing-masing pihak memiliki peran sesuai program dukungan dalam rangka pengembangan ekspor produk alas kaki serta produk kulit. Dukungan itu berupa pendampingan, pelatihan, informasi peluang pasar ekspor, peningkatan kapasitas usaha, inkubasi, fasilitasi sertifikasi, dan promosi.
“Melalui dukungan yang terintegrasi ini, diharapkan semakin banyak menjangkau para pelaku usaha yang memerlukan dukungan, lebih tepat sasaran, serta lebih fokus dalam upaya peningkatan daya saing di pasar mancanegara," ujar Ganef.
Pada 2022, Indonesia merupakan eksportir produk alas kaki terbesar ke-6 di dunia dengan kontribusi 4,1 persen terhadap pasar alas kaki global. Pada tahun tersebut, ekspor alas kaki Indonesia ke dunia mencapai USD7,74 miliar dan menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 12,4 persen selama lima tahun terakhir (2018-2022).
Negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk alas kaki, yakni Amerika Serikat, Belgia, Tiongkok, Jerman, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Belanda, Meksiko, dan Australia.
Ekspor kulit dan produk kulit dari Indonesia menempati peringkat ke-14 sebagai negara pengekspor komoditas ini dengan kontribusi 1,2 persen dari pasar global pada 2022. Pada tahun tersebut, ekspor kulit dan produk kulit Indonesia ke dunia mencapai USD1,20 miliar serta menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 20,2 persen selama lima tahun terakhir (2018-2022).
Negara tujuan ekspor kulit dan produk kulit Indonesia antara lain Amerika Serikat Belgia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News