Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan akan dilakukan secara teknis antar kementerian dan melibatkan Danantara Indonesia.
“Kita sedang bahas, nanti tentu dibicarakan secara teknis antar kementerian dan juga dengan solusi dengan Danantara,” ujar Airlangga beberapa hari lalu seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 8 November 2025.
Ia optimistis Danantara Indonesia mampu memberikan alternatif penyelesaian yang efektif terkait utang proyek Whoosh itu.
“Kalau korporasi kan banyak cara,” tambahnya.
Presiden minta hitung ulang skema penyelesaian utang
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajaran menteri terkait untuk menghitung kembali detail utang proyek Whoosh dan menyiapkan berbagai skenario penyelesaian terbaik.“Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
| Baca juga: Tak Hanya Kereta Cepat, AHY Pastikan Pemerataan Transportasi Jadi Prioritas Pemerintah |
Dua skema dari Danantara
Dari sisi korporasi, Danantara Indonesia mengaku telah menyiapkan dua opsi penyelesaian untuk membantu menyelesaikan utang KCIC.“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” ungkap COO Danantara Indonesia Dony Oskaria.
Menurut Dony, proyek kereta cepat ini sudah memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat, khususnya dengan meningkatnya mobilitas antara Jakarta dan Bandung. Saat ini, jumlah penumpang Whoosh mencapai sekitar 30 ribu orang per hari.
“Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan daripada KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian daripada KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik,” imbuh Dony.
Pemerintah pertimbangkan dana PSO dari APBN
Selain skema korporasi, pemerintah juga tengah mengkaji kemungkinan pemberian dana Public Service Obligation (PSO) dari APBN untuk membantu biaya operasional Whoosh.“Untuk ke depannya mengenai Whoosh ini ada porsi yang memang public service obligation-nya yang akan ditanggung pemerintah, dan juga ada yang sarananya ini akan ditanggung bersama-sama,” jelas Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Rabu, 5 November 2025.
Meski belum membeberkan detailnya, Rosan memastikan bahwa pemerintah akan tetap hadir untuk menjamin keberlanjutan layanan transportasi massal ini.
“Ini sedang kami matangkan, tetapi tadi disampaikan, pemerintah pasti hadir. Itu kan ada undang-undangnya juga memang untuk prasarana dan juga untuk transportasi massal itu memang tanggung jawab pemerintah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id