Ilustrasi. Foto: MI/Safir.
Ilustrasi. Foto: MI/Safir.

Ini Cara yang Bisa Dilakukan Petani di Tengah Terbatasnya Subsidi Pupuk

Husen Miftahudin • 02 Februari 2023 11:11
Jakarta: Masyarakat disarankan untuk memanfaatkan penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk anorganik atau kimia bersubsidi, karena terbatasnya kemampuan negara dalam memberikan stimulus.
 
Subtitusi pupuk bersubsidi bisa dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya yang mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium untuk diolah menjadi pupuk cair maupun padat.
 
Ekonom Core Indonesia Eliza Mardian mengatakan, perlu juga dilakukan improvisasi yang menggabungkan pupuk kimia dan pupuk organik untuk memangkas ketergantungan pada pupuk bersubsidi.

"Pupuk organik ini memang bagus buat hara. Pupuk kimia dan pupuk organik ini bisa dikombinasikan agar optimal dalam pemupukan," kata Eliza dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Februari 2023.
 
Untuk menuju penggunaan pupuk organik, pemerintah perlu menyusun roadmap atau peta jalan dan strategi implementasinya sehingga tidak membuat penurunan pendapatan petani ketika melakukan transisi ke pupuk organik.
 
Menurutnya, produksi pupuk perlu diterapkan dengan sistem pembagian kerja dalam lingkungan kelompok tani dan mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
 
"Intinya perlu rancangan strategi yang komprehensif. Petani memang sangat membutuhkan bantuan pemerintah dalam menyediakan sarana produksi yang harganya terjangkau," ujarnya.
 
Baca juga: Bahu-membahu Dorong Produktivitas Pertanian di Indonesia

 
Subsidi pemerintah untuk pupuk sendiri secara rata-rata mencapai Rp25,3 triliun per tahun yang dialokasikan untuk delapan juta ton pupuk. Faktanya, pengajuan kebutuhan petani jauh di atas angka tersebut, bahkan mencapai 24 juta ton.
 
Pengamat pertanian Tjipta Lesmana menambahkan, di tengah situasi perekonomian global yang kian sulit, rekonstruksi subsidi pupuk perlu dimatangkan. Apalagi, subsidi pupuk masih menimbulkan masalah lain, khususnya bagi beban negara.
 
Setiap tahun, menurutnya, muncul piutang subsidi alias utang pemerintah kepada pabrik pupuk. Piutang ini muncul karena harga pupuk yang disubsidi memang selalu mengalami kenaikan akibat harga bahan baku yang naik, kenaikan harga BBM, inflasi, dan lain-lain.
 
"Terkait dengan masalah subsidi pupuk, pemerintah harus tekan. Salah satunya dengan mendorong pertanian organik dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia," ujarnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan