Ilustrasi. FOTO: MI/SUSANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/SUSANTO

BI: Mekanisme Subsidi Bantu Kendalikan Gerak Inflasi di Indonesia

Antara • 19 Oktober 2022 15:35
Solo: Bank Indonesia (BI) menyebut mekanisme subsidi yang menjadi kebijakan Pemerintah Republik Indonesia telah membantu mengendalikan inflasi dalam negeri di tengah mendung ekonomi secara global. Diharapkan stabilitas keuangan dan ekonomi bisa terus terjadi di masa-masa mendatang.
 
"Global mendung karena dampak Ukraina (konflik Ukraina dan Rusia) dan yang paling terdampak adalah Eropa dan Amerika," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Nugroho Joko Prastowo, di Solo, dilansir dari Antara, Rabu, 19 Oktober 2022.
 
Ia mengatakan akibat kondisi tersebut inflasi di Eropa maupun Amerika Serikat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia karena di sana sudah tidak ada mekanisme subsidi.


"Sementara kita dampak ke energi sebagian masih ditanggung oleh APBN. Walaupun ada penyesuaian, tetapi tidak sebesar seharusnya harga pasar. Saat ini subsidi membengkak karena volume konsumsi bertambah," jelasnya.
Baca: 1,8 Juta Orang Asing Sudah Berlibur ke Indonesia

Ia mencontohkan jika saat pandemi covid-19 orang cenderung mengurangi intensitas bepergian maka saat ini mulai lebih sering bepergian. Dengan demikian, kebutuhan bahan bakar kendaraan makin tinggi.
 
Selain itu, jika saat pandemi covid-19 pabrik hanya beroperasi sebentar, saat ini mulai beroperasi secara normal. Mengingat operasional pabrik mulai normal maka membutuhkan konsumsi solar yang tidak sedikit.

 
"Sehingga volume juga bertambah, ini yang menyelamatkan ekonomi Indonesia," tuturnya.
 
Ia mengatakan meski terdampak oleh mendung global, pertumbuhan ekonomi sejauh ini masih baik. Bahkan BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara nasional masih di kisaran 4,5-5,3 persen dengan kecenderungan di atas lima persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Solo Raya di kisaran 5,5-5,6 persen.
 
Meski demikian, ia tidak menampik pendapat beberapa pihak yang meminta pemerintah untuk berhati-hati terhadap dampak rambatan. "Bukan dampak langsung, misalnya, mengenai harga barang impor. CPO naik kita ikutan, kedelai naik harga kita ikutan, gandum naik juga demikian. Kaitannya dengan inflasi sehingga tahun ini lebih besar dari tahun lalu," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan