Namun, tingginya jumlah dan potensi UMKM tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satunya, akses pasar atau pemasaran.
Tantangan tersebut bisa diatasi melalui peningkatan inklusi ekonomi yang didukung pemanfaatan digitalisasi. Tujuannya, menciptakan peluang baru dan mendorong pertumbuhan UMKM di tengah perkembangan zaman agar dapat terus memiliki daya saing.
Ketua Forum B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyatakan peningkatan inklusi ekonomi adalah salah satu rekomendasi strategis dari tiga isu prioritas yang akan disampaikan forum B20 kepada Presidensi G20 pada November 2022. Rekomendasi strategis itu merupakan upaya nyata Indonesia untuk mendorong inklusi UMKM dalam ekonomi global guna peningkatan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi.
“Penciptaan dukungan untuk ekonomi yang inklusif dan pemberdayaan UMKM serta kelompok ekonomi marginal merupakan breakthrough tersendiri dari B20 Indonesia. Pemberdayaan UMKM belum pernah ditonjolkan karena situasi dan keterwakilan yang sangat terbatas terhadap kepentingan dan perspektif pelaku usaha dari negara berkembang dalam B20 sebelumnya,” ujar Shinta dalam side event B20 Indonesia, Digitalisasi UMKM: Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global, seperti dikutip pada Rabu, 2 November 2022.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk dapat berperan nyata dalam mendorong pemberdayaan UMKM. “Kami sungguh-sungguh secara konkret menciptakan dan mendukung aksi nyata untuk mewujudkan hal-hal yang kami rekomendasikan kepada para pemimpin G20. Salah satunya melalui model kerja sama pemberdayaan UMKM dalam rantai pasok yang bersifat multistakeholder, holistik, dan berkelanjutan,” ujar Shinta.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu mengatakan forum B20 Indonesia mengajak pelaku usaha dan seluruh dunia untuk meningkatkan dukungan yang berkesinambungan, dan berkelanjutan untuk UMKM melalui Inclusive Closed Loop Pledge yang sudah didukung lebih dari 40 perusahaan multinasional di B20. Termasuk PT HM Sampoerna Tbk melalui induk perusahaannya, Philip Morris International (PMI).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Shinta mengapresiasi Sampoerna sebagai salah satu best practice kolaborasi swasta dengan sektor UMKM. “Saya sangat bersyukur dan bangga karena Sampoerna bisa menjadi panutan dan turut membantu B20 mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif seperti yang kami perjuangkan,” ujar Shinta.
Baca: Kemendag Perluas Akses Pasar Ekspor untuk UKM |
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita, menyampaikan pihaknya berkomitmen berperan nyata untuk mendorong transformasi digital, memperluas akses UMKM agar dapat bersaing, serta menjadi bagian dari rantai pasok global melalui Inclusive Closed Loop Ecosystem yang digagas B20.
“Kami percaya rekomendasi B20 dapat menjadi salah satu legacy kolaborasi multipihak ke depannya agar UMKM Indonesia semakin maju dan berperan pada rantai pasok global. Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat, UMKM bisa naik kelas dan go global,” ujar Elvira.
Elvira menuturkan Sampoerna juga telah melakukan inisiatif untuk membantu UMKM. Pihaknya telah menjalankan dua program untuk mendukung UMKM, termasuk memfasilitasi digitalisasi UMKM. Program ini ialah Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang dibangun sejak 2007 dan Sampoerna Ritel Community (SRC) yang dilakukan sejak 2008.
“Melalui dua program ini, kami berharap UMKM bisa lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. Kami percaya digitalisasi menjadi peluang baru bagi UMKM nasional saat ini. Akan tetapi, dibutuhkan pendampingan yang berkelanjutan dan dukungan berbagai pihak,” ujar dia.
Menurut dia, UMKM menjadi sektor yang paling cepat pulih dan tumbuh pasca pandemi. “Melalui digitalisasi, kami yakin UMKM bisa ambil bagian dari rantai pasok global,” ucap Elvira.