Direktur Utama Agung Sedayu Group Nono Sampono menjelaskan Menara Syariah merupakan kawasan perbankan dan asuransi berbasis syariah pertama dan terbesar se-Asia Tenggara. Direncanakan pada kawasan Islamic Financial District ini akan menampung bank-bank dan OJK syariah nasional maupun internasional.
"Diharapkan dengan potensi yang dimiliki oleh bank-bank dan OJK syariah nasional dan internasional akan berinteraksi dengan kekuatan ekonomi pasar maupun UMKM. Sehingga pada gilirannya akan berkembang menjadi kekuatan yang merupakan pilar ekonomi syariah Indonesia," ucap Nono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 September 2022.
Lokasi Sedayu Watertown District berada di jantung PIK 2. Sedayu Watertown District bisa diakses dari Interchange PIK 2 melalui jalan Sudirman PIK 2 menuju utara. Kemudian dapat diakses melalui jalan utama MH Thamrin dengan ROW 50 m yang menjadi konektor utama menuju pengembangan PIK 2 selanjutnya.
Baca: Destinasi Wisata Bergaya Arsitektur Rustic Bakal Dibuka Tahun Depan |
Nono menambahkan Menara Syariah ditargetkan selesai di 2023, dibangun dengan dua tower hasil kerja sama antara Matrix Concepts Holding Berhad dari Malaysia, Nikko Sekuritas Indonesia, dan PIK 2. Kerja sama ini dijalin untuk menyiapkan suatu kawasan syariah terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Chairman of Matrix Concepts Holdings Berhad Mohamad Haslah mengaku bangga karena bisa menjadi bagian dari salah satu pendiri Menara Syariah di Jakarta. "Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di Asia Tenggara yang merupakan langkah positif dalam mendirikan Islamic Financial Center seperti Menara Syariah sebagai permulaan," tuturnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menilai ada tiga strategi guna mendorong akselerasi pengembangan ekonomi syariah (eksyar) di tengah tantangan ketidakpastian global. Pertama, menyelaraskan pengembangan eksyar untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan.
"Kedua, penguatan kelembagaan untuk pengembangan eksyar melalui penguatan Rantai Nilai Halal (RNH) yang dilakukan dengan end-to-end, sehingga menghasilkan high quality local product," kata Deputi Gubernur BI Aida S Budiman.
Ketiga, pemanfaatan teknologi digital juga bisa meningkatkan inklusivitas. Penggunaan teknologi digital pada masa pandemi telah membuka peluang bisnis baru yang lebih luas dan lebih cepat mencakup antardaerah, lintas provinsi, hingga antarnegara.
"Kunci dari ekonomi nasional adalah menjaga stabilitas untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusif. Hal ini dilakukan melalui strategi sinergi antarotoritas, pelaku usaha, dan masyarakat, dengan melibatkan ekonomi syariah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News