Ilustrasi. Foto: dok Itama Ranoraya.
Ilustrasi. Foto: dok Itama Ranoraya.

2022, IRRA Incar Jadi Distributor Healthcare Kelas Dunia

Ade Hapsari Lestarini • 24 Oktober 2022 18:59
Jakarta: Bukan sekadar perusahaan distributor alat-alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) bersiap menjadi perusahaan distributor consumer health kelas dunia.
 
"Kami akan membangun ekosistem dengan standar consumer health product company yang memiliki SKU (Stock Keeping Unit) jauh lebih banyak daripada perusahaan medis biasa. Kami terapkan sistem tersebut agar IRRA bisa berkembang menjadi consumer health and medical distribution company yang setara dengan perusahaan-perusahaan multinasional, karena IRRA harus terus bergerak membesar, tak boleh berhenti," ujar Senior Advisor IRRA Hendra Kartasasmita, dalam keterangan resminya, Senin, 24 Oktober 2022.
 
Tahun lalu, IRRA menambah jaringan distribusi hingga menjadi 123 subdistributor per akhir 2021. Melalui aksi tersebut, jumlah pelanggan IRRA turut meningkat hingga 140 persen menjadi 1.137 pelanggan. Juga untuk indirect coverage kini menjadi sebesar 14.694. IRRA sedang berfokus untuk memperbesar segmen nonpemerintah, karena pertumbuhan segmen tersebut masih tinggi.

Adapun penjualan IRRA untuk segmen nonpemerintah sepanjang 2021 naik signifikan hingga 247 persen YoY menjadi Rp663,8 miliar. Sementara penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh sebesar 76 persen YoY menjadi Rp655,1 miliar.
 
Selain itu, pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp30 miliar-Rp50 miliar untuk pengembangan bisnis distribusi.
 
"Dalam upaya memperluas pasar, IRRA turut berpartisipasi dalam The 34th Hospital Expo 2022, yaitu pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 19-22 Oktober 2022 lalu," ujar dia.
 
Hendra merupakan sosok yang berpengalaman lebih dari 35 tahun di perusahaan multinasional, di berbagai negara. Dia mengawali karier di kantor pusat Johnson & Johnson di Amerika Serikat.  Kemudian juga berkarier di Black & Decker Asia Pacific di Singapore, Unilever Indonesia di Amsterdam & Indonesia serta Reckitt Benckiser East Asia sebagai CEO Indonesia dan Corporate Development Director East Asia di Korea & Filipina.
 
Setelah itu, dia bergabung dengan Li & Fung di Hong Kong yang membawahi Consumer Holding di Indonesia: Distribusi, Manufaktur & Logistik. Selain di IRRA, dia pernah dan masih menjabat advisory role di berbagai perusahaan. Di antaranya di Tigaraksa Satria (over 100 years company), lalu Lafarge Holcim Indonesia berbasis di Switzerland, IDSMed Asia & DCH Auriga Asia di Hong Kong, serta Earth Corp di Jepang.
 
Melalui pengalaman-pengalamannya tersebut, beliau tidak hanya mempertahankan sistem dan visi misi IRRA sebagai perusahaan HiTech Healthcare Solution, tetapi juga memperkuatnya dengan menerapkan best practice yang digunakan di perusahaan multinasional. Sejalan dengan upaya IRRA tersebut, menurut beliau, langkah selanjutnya yang akan dilakukan IRRA adalah program digitalisasi, baik secara operasional maupun commercial, yang merupakan masa depan industri distribusi.
 
Mengutip pernyataan Henry F. Jusuf, Director Strategy and Relations IRRA, dalam webinar bertema "Future Prospects Jakarta Composite Index in 2022" yang diselenggarakan oleh D'Origin, komunitas investor dan analis pasar modal akhir tahun lalu, pada fase keempat transformasi perusahaan, IRRA akan mengembangkan ekosistem terkait kebutuhan alat-alat kesehatan dengan mempersiapkan platform dengan membuat aplikasi medical devices, e-healthcare services, dan big data.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan