"Angka ini hanya 8,8 persen, di mana dari yang mendaftar, 65 persen diterima dalam artian mendapatkan QR code, sementara ada juga yang belum diterima," kata VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga Zibali Hisbul Masih dalam diskusi virtual, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut dia, pendaftar terus bertambah namun banyak yang masih belum bisa diterima. Pasalnya, foto STNK atau KTP pendaftar tidak dapat terbaca.
"Kemudian antara foto roda kendaraan tidak sinkron dan juga foto nomor polisi kendaraan tidak sesuai," kata Zibali.
Dia menyebut jumlah pendaftar tak terpengaruh isu penurunan kualitas BBM. Masyarakat dinilai tetap tertarik menjadi member aplikasi MyPertamina.
Di sisi lain, anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan telah mengecek langsung terkait isu penurunan kualitas. Dia mengkonfirmasi hal itu ke kilang Pertamina yang memproduksi satu-satunya jenis BBM bersubsidi.
Baca: Erick: Indonesia harus Bisa Produksi Bioetanol Mengatasi Impor BBM |
"Kita sudah mengecek ke Pertamina juga, dan kualitas di kilang, dan kualitas produk yang dijual di Indonesia itu tetap sama," ujar Saleh.
Hasil pengecekan BPH Migas kualitas Pertalite tak pernah berubah. Menurut Saleh, tidak mungkin Pertamina mengeluarkan produk yang tak sesuai ketentuan.
"Sudah diklarifikasi oleh pertamina sebenarnya dan sudah clear, bahwa kualitas Pertalite yang dijual setahun lalu, 6 bulan lalu, hari ini itu sama," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News